Bobo.id - Pada materi kelas 5 SD/MI tema 7, kita akan belajar tentang keragaman sosial budaya di Indonesia, teman-teman.
Indonesia adalah negara kepulauan yang beragam, salah satunya keragamannya adalah suku. Setiap daerah punya suku yang berbeda.
Suku-suku itu juga memiliki kebudayaan dan tradisi yang berbeda. Hal ini membuat Indonesia semakin kaya akan keberagaman.
Merujuk pada sensus penduduk oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, Indonesia memiliki sekitar 1.340 suku bangsa.
Bersama teman semeja, kita diminta menuliskan daerah-daerah persebaran suku-suku tersebut dengan mengisi Peta Tematik di halaman 42.
Kali ini Bobo akan mengajak teman-teman untuk mengenal suku-suku di Pulau Papua. Simak informasi berikut ini, yuk!
Suku-Suku di Pulau Papua
Papua adalah pulau paling timur di Indonesia. Pulau Papua memiliki keragaman budaya yang hingga kini masih dilestarikan.
Kata Papua sendiri sendiri berasal dari bahasa Melayu, yang artinya rambut keriting. Ini mengacu pada penampilan fisik suku-suku aslinya.
Jumlah suku di Papua diperkirakan mencapai 255, yang masing-masing mempunyai bahasa dan kebudayaannya sendiri.
Berikut ini merupakan suku-suku yang ada di Pulau Papua:
Baca Juga: Suku-Suku di Kepulauan Maluku dan Penjelasannya, Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 7
1. Suku Asmat
Suku Asmat merupakan salah satu suku yang ada di Pulau Papua. Mayoritas masyarakatnya mendiami wilayah Papua bagian selatan.
Masyarakat suku Asmat bisa dikatakan berada di wilayah yang terisolasi dari dunia luar. Hal ini karena wilayah kediamannya sulit dijangkau.
Mereka umumnya memiliki mata pencarian sebagai pemburu hewan liar dan menangkap ikan di sungai. Mereka juga menanam pohon sagu.
O iya, dalam kehidupan sosialnya, rumah-rumah masyarakat suku Asmat ini dibedakan dengan diberi tanda Ye, Je, dan Yeu. Apa itu?
Ye jadi tanda bagi rumah yang dihuni oleh laki-laki Asmat. Je, rumah yang dihuni oleh perempuan dan anak-anak. Yeu sebagai pusat kegiatan sosial dan religi.
2. Suku Dani
Suku Dani adalah salah satu suku bangsa yang mendiami pedalaman Papua, tepatnya di wilayah dataran tinggi Pegunungan Jayawijaya.
Suku Dani dianggap sebagai keturunan dari gelombang awal perpindahan manusia dari daratan Asia yang terjadi ribuan tahun lalu.
Dalam kehidupan sehari-harinya, masyarakat suku Dani memiliki bahasa yang mirip dengan bahasa Melanesia dan Pasifik Barat.
Bahasa yang digunakan memiliki dua dialek, yakni dialek Dani barat atau bahasa Lanny dan dialek Dani lembah besar atau Dani Baliem.
Baca Juga: Apa Saja Dampak Positif Adanya Keberagaman Suku Bangsa di Indonesia?
Masyarakat suku Dani biasanya bekerja sebagai petani. Mereka dikenal sangat terampil dalam bertani dan sudah menggunakan peralatan lebih maju.
3. Suku Muyu
Suku Muyu adalah suku yang mendiami wilayah Kabupaten Boven Digoel di Provinsi Papua. Nenek moyangnya tinggal dekat Sungai Muyu, Merauke.
Masyarakat suku Muyu saat ini menguasai birokrasi Kabupaten Boven Digoel. Banyak dari mereka yang menjadi pegawai pemerintahan.
Hal ini disebabkan karena karakter masyarakatnya yang hemat, pekerja keras, dan mementingkan pendidikan.
Suku Muyu memiliki pemimpin tinggi yang merupakan ketua dalam kehidupan dan juga kepercayaan religiusnya, teman-teman.
Di bawahnya, terdapat pula orang-orang yang berwibawa dan umumnya disebut dengan Tomkot, Keyepak, atau Bigman.
4. Suku Amungme
Suku Amungme atau yang disebut dengan Amui atau Hamung adalah suku yang mendiami wilayah Pegunungan Jayawijaya.
Masyarakat suku ini hidup dengan cara berkelompok dan mendirikan rumah di atas tiang kayu. Atapnya terbuang dari alang-alang atau daun rumbia.
Biasanya, masyarakat suku Amungme akan membentuk suatu kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5-10 rumah tangga.
Baca Juga: Suku-Suku di Pulau Jawa dan Penjelasannya, Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 7
Dalam kesehariannya, suku ini menggunakan bahasa Uhunduni yang memiliki beberapa dialek, seperti Amung, Enggipilu, dan Damal.
Masyarakat suku Amungme ini biasanya bekerja sebagai petani nomaden atau berpindah-pindah. Mereka melakukan kegiatan berburu dan meramu.
5. Suku Korowai
Suku Korowai merupakan salah satu suku di Pulau Papua yang menempati daratan rendah yang ada di sebelah selatan pegunungan Jayawijaya.
Kelompok masyarakat dari suku Korowai ini tinggal di sekitar tawa, hutan mangrove, dan juga lahan yang basah.
Masyarakat suku Korowai ini umumnya tidak menggunakan koteka seperti kebanyakan suku Papua lain, teman-teman.
Kehidupan mereka tercukupi oleh kegiatan berburu dan mengumpulkan makanan. Tempat tinggal suku ini berada di rumah pohon.
6. Suku Lani
Suku Lani sering disebut sebagai suku Loma. 'Lani' memiliki arti 'kamu pergi', nama ini diambil dari cerita suku Lani Barat.
Dalam cerita itu, misionaris asing di masa lalu menyebutkan kalau suku ini adalah suku Dani Barat untuk membedakannya dengan suku Dani.
Sementara itu arti kata Loma sendiri merupakan orang-orang yang tinggal di Kabupaten Puncak Jaya.
Baca Juga: Suku-Suku di Pulau Bali dan Nusa Tenggara, Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 7
Dalam kesehariannya, masyarakat suku Lani ini menggunakan Bahasa Moni dan juga Bahasa Amung untuk berkomunikasi.
Suku-Suku Lain di Pulau Papua
Selain yang sudah Bobo sebutkan di atas, Pulau Papua juga didiami oleh suku-suku lain yang tersebar di berbagai wilayah.
Ada suku Ansus, suku Ayamaru, suku Bauzu, suku Biak, suku Empur, suku Hatam, suku Komoro, suku Mee, suku Meyakh, suku Moskona.
Ada juga suku Nafri, suku Sentani, suku Souk, suku Waropen, suku Wamesa, suku Tobati, suku Enggros, hingga suku Fuyu.
Nah, itulah penjelasan terkait suku-suku di Pulau Papua. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
(Sumber Foto: Wikimedia Commons/Irfantraveller)
----
Kuis! |
Apa arti tanda Ye, Je, dan Yeu dalam suku Asmat? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR