Bobo.id - Pada pelajaran IPS, kita belajar keberagaman budaya Indonesia pada zaman kerajaan.
Salah satu kerajaan yang memiliki zaman keemaasan adalah Kerajaan Jepara yang saat itu memiliki kekuatan maritim yang luar biasa.
Kekuatan maritim Kerajaan Jepara dipimpin oleh Ratu Kalinyamat yang oleh Portugis dijuluki “Rainha de Japara, Senhora Poderosa e Rica de Kranige Dame” yang artinya Ratu Jepara, seorang
wanita kaya dan berkuasa, wanita pemberani.
Pada halaman 221 pada buku IPS kelas VII kurikulum Merdeka, kita diminta untuk mencari dan merangkum informasi mengenai bagaimana kekuatan martitim Jepara pada masa Ratu Kalinyamat berkuasa.
Yuk, kita bahas bersama-sama!
Siapa itu Ratu Kalinyamat?
Menurut situs Good News from Indonesia, Ratu Kalinyamat adalah seorang tokoh sejarah dari Jepara, Jawa Tengah pada abad ke-16.
Nama asli sebelum ia menikah adalah Retna Kencana, namun ia lebih dikenal dengan gelar Ratu Kalinyamat.
Ia adalah istri dari Pangeran Hadiri, seorang bangsawan Jepara yang menjadi bupati di Tuban pada masa itu.
Setelah suaminya meninggal, Ratu Kalinyamat menjadi kepala pemerintahan di Jepara dan berhasil memimpin wilayahnya dengan cukup baik setelah mengalahkan Arya Penangsang yang memberontak.
Ratu Kalinyamat juga terkenal karena keberaniannya dalam melawan penjajah Belanda. Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas, berani, dan tegas dalam mengambil keputusan.
Baca Juga: Alasan Ternate Melakukan Perlawanan terhadap Portugis, Cari Jawaban Kelas 5 SD
Di bawah kepemimpinannya, Jepara menjadi pusat perdagangan dan pengrajin kapal yang terkenal di seluruh Nusantara pada masa itu.
Ia menjalin relasi dengan kerajaan di Maluku, Cirebon, Tuban, Johor, dan Banten melalui jalur perdagangan laut. Oleh sebab itu, terjadilah keberagaman budaya di Jepara.
Pada tahun 1628, Belanda menyerang Jepara dan berhasil menghancurkan kota tersebut. Namun, Ratu Kalinyamat berhasil melarikan diri dan kemudian memimpin gerakan perlawanan rakyat Jepara melawan penjajah Belanda.
Kekuatan Maritim Jepara Saat Ratu Kalinyamat Memimpin
Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat, kekuatan maritim Jepara sangat kuat dan diakui oleh bangsa-bangsa di Asia Tenggara bahkan Portugis.
Berikut adalah 10 kondisi kekuatan maritim Jepara pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat:
1. Armada laut yang kuat
Jepara memiliki armada laut yang kuat dengan kapal-kapal besar dan kecil yang terbuat dari kayu jati. Armada laut ini sangat efektif dalam melakukan perdagangan, pertahanan, dan penaklukan.
2. Armada terpadu
Armada laut Jepara terdiri dari kapal dagang dan kapal perang, serta dilengkapi dengan sistem perisai, perangkat navigasi, dan senjata-senjata modern pada zamannya.
3. Memiliki banyak ahli navigasi laut
Baca Juga: Tahun Kedatangan Bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda di Indonesia, Materi Kelas 5 SD
Nelayan dan pelaut Jepara ahli dalam navigasi di laut. Mereka mampu mengarungi lautan hingga ke Asia Tenggara, dan bahkan hingga ke Australia.
4. Pelabuhan yang ramai
Jepara memiliki pelabuhan yang ramai, dan menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dan hasil laut lainnya. Pelabuhan Jepara juga menjadi tempat persinggahan kapal dagang dan perang dari berbagai bangsa.
5. Penjagaan pantai yang ketat
Jepara memiliki sistem penjagaan pantai yang ketat, sehingga mencegah serangan dari luar dan mempertahankan keamanan wilayah maritimnya.
6. Kemampuan dalam meriam
Ratu Kalinyamat memperkuat kekuatan meriam Jepara dengan mengajak Belanda untuk membangun Benteng Portugis di Jepara.
Dengan demikian, Jepara mampu memproduksi meriam sendiri dan memiliki kemampuan dalam meriam.
7. Diplomasi yang kuat
Ratu Kalinyamat berhasil membangun hubungan diplomatik dengan bangsa-bangsa di Asia Tenggara, seperti Siam, Brunei, dan Johor.
Hubungan diplomatik ini mendorong pertumbuhan perdagangan dan kekuatan maritim Jepara.
Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Bagaimana Sebab dan Akibat dari Konflik Aceh dan Portugis?
8. Pengelolaan sumber daya laut yang bijaksana
Jepara memiliki sistem pengelolaan sumber daya laut yang bijaksana. Para nelayan di Jepara menjaga kelestarian laut dan tidak melakukan penangkapan ikan secara berlebihan.
9. Keterampilan dalam pembuatan kapal
Jepara memiliki keterampilan dalam pembuatan kapal yang sangat baik. Kapal-kapal Jepara terkenal akan keindahan ukirannya, serta ketahanan dan kecepatannya di laut.
10. Keberanian dan semangat juang
Ratu Kalinyamat memimpin bangsanya dengan keberanian dan semangat juang yang tinggi.
Hal ini memotivasi rakyatnya untuk mempertahankan kekuatan maritim Jepara dan memperluas pengaruhnya di Asia Tenggara.
Perbandingan Kekuatan Maritim Jepara Masa Lalu dengan Masa Kini
Sebagai sebuah kota kecil di pesisir utara Jawa Tengah, Jepara masih memiliki potensi besar dalam hal kekuatan maritim.
Namun, saat ini kekuatan maritim Jepara tidak sebesar seperti pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat. Berikut adalah beberapa hal terkait kekuatan maritim Jepara saat ini:
- Armada laut yang terbatas (lokal).
- Industri perkapalan yang berkembang.
- Pelabuhan yang ramai sebagai pusat aktivitas perikanan dan perdagangan lokal.
- Potensi wisata bahari.
- Keterampilan dalam pengolahan kayu oleh penduduk sekitar.
- Pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan.
Nah, itulah penjelasan mengenai kekuatan maritim jepara saat Ratu Kalinyamat berkuasa dan perbandingannya dengan masa kini. Semoga membantu!
Baca Juga: Mengenal Keumalahayati, Laksamada Perempuan yang Berhasil Melawan Portugis, Materi IPS
----
Kuis! |
Apa nama Ratu Kalinyamat sebelum menikah? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Manchester City vs Chelsea, Duel Gengsi Manchester Biru dan London Biru Demi Top 4
Source | : | Good News From Indonesia,KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR