Bobo.id - Sindrom tourette atau tics mengakibatkan seseorang tidak bisa untuk mengendalikan gerakan dan ucapannya.
Belakangan ini, sindrom tourette sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Sebab, kondisi ini juga dialami oleh seorang musisi internasional.
Dilansir dari National Institute of Neurological Disorders and Stroke, gangguan ini biasanya terjadi di daerah kepala dan leher.
Sindrom ini membuat pengidapnya melakukan gerakan atau suara secara berulang tanpa bisa dikendalikan secara sadar oleh orang itu.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak seperti kita pun bisa mengalami kondisi ini. Umumnya, sindrom ini berkembang di usia 2-15 tahun.
Meskipun sindrom tourette bisa terjadi seumur hidup, kondisi ini disebut bisa berangsur membaik seiring bertambahnya usia, lo.
Memangnya, sindrom tourette atau sindrom tics itu apa, Bo? Untuk mengetahui lebih lengkapnya, simak informasi berikut ini, yuk!
Apa Itu Sindrom Tourette?
Dilansir dari Kompas.com, sindrom tourette adalah gangguan neurologis yang menyebabkan munculnya "tic". Apa itu?
Tic adalah gerakan atau suara cepat dan berulang yang tidak diinginkan dan tidak terkendali. Kondisi ini terjadi secara tiba-tiba dan singkat.
Selain itu, pengidap sindrom tourette juga bisa mengeluarkan suara abnormal tanpa bisa mengendalikannya, teman-teman.
Baca Juga: Menyebabkan Otot Kaku dan Kejang, Apa Itu Stiff Person Syndrome?
Hingga kini, belum diketahui penyebab pasti dari sindrom ini. Namun, faktor keluarga atau keturunan memiliki peran penting.
Selain genetik atau keturunan, ternyata ada juga faktor lain yang bisa meningkatkan risiko anak terkena sindrom tourette.
Pertama, anak dengan sindrom tourette umumnya memiliki kelainan pada struktur, fungsi, atau zat kimia pada otak.
Kedua, ibu yang mengalami persalinan kurang lancar dan berlangsung lama, maka anaknya berisiko muncul masalah kesehatan ini.
Selain itu, kondisi fisik bayi saat lahir juga diduga bisa menjadi penyebab kemunculan sindrom tourette, misalnya berat badan rendah.
O iya, sindrom ini disebut banyak dialami oleh laki-laki. Dilansir dari Kompas.com, laki-laki bisa tiga sampai empat kali lebih mungkin mengalami sindrom ini.
Gejala Sindrom Tourette
Seperti sindrom dan penyakit lainnya, gejala sindrom tourette ini bisa dialami dengan skala ringan hingga parah, teman-teman.
Gejala yang parah dapat secara signifikan mengganggu komunikasi, aktivitas sehari-hari, bahkan memengaruhi kualitas hidupnya.
Perilaku ini terjadi secara spontan dan tidak bisa dikendalikan sehingga membuat pengidapnya sulit bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Gejala sindrom tourette bisa diketahui dari perilaku yang dilakukan tanpa sengaja atau tic. Ada dua jenis tic yang umum dilakukan:
Baca Juga: Penyakit Langka di Dunia, Apa Itu Sindrom Tangan Alien? #AkuBacaAkuTahu
1. Vocal Tics
Vocal adalah suara. Artinya, gejala ini ditandai dengan perilaku membuat suara. Ada simple vocal tics dan complex vocal tics.
Simple vocal tics merupakan suara yang singkat, seperti suara gerutuan, batuk menggonggong, dan lain sebagainya.
Sementara itu, complex vocal tics merupakan suara yang lebih panjang, seperti mengulangi perkataan orang lain atau perkataan sendiri.
2. Motor Tics
Motor berarti gerak. Artinya, gejala ini ditandai dengan gerakan berulang yang melibatkan gerakan otot, teman-teman.
Sama seperti vocal tics, motor tics juga terbagi lagi menjadi dua. Ada simple motor tics dan juga complex motor tics.
Simple motor tics melibatkan gerakan otot sedikit, seperti menggelengkan kepala, mengedipkan mata, hingga mengedipkan bibir.
Sementara itu, complex motor tics melibatkan beberapa otot sekaligus, seperti melompat, berputar, menepuk, dan lain sebagainya.
Gejala sindrom tourette atau ini juga bisa terjadi saat tidur dan berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Umumnya akan membaik pada masa transisi menuju dewasa.
Sindrom tourette dengan gejala ringan umumnya tidak memerlukan pengobatan, namun jika parah dan mengganggu aktivitas, diperlukan penanganan.
Baca Juga: 5 Bahaya Meletakkan di Laptop di Atas Paha, Bisa Sebabkan Sindrom Pergelangan Tangan
Salah satunya adalah psikoterapi perilaku kognitif yang bertujuan untuk melatih kesadaran pasien akan sekitar dan melatih kontrol gerakan.
Oleh karena itu, jika teman-teman mengalami tics yang terjadi hampir setiap hari dan terjadi terus menerus, segera hubungi dokter, ya.
Nah, itulah penjelasan lengkap terkait sindrom tourette atau sindrom tics. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
----
Kuis! |
Di usia berapa sindrom tourette biasa terjadi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic,Halodoc.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR