Bobo.id - Teman-teman, bagaimanakah cara yang kamu lakukan untuk membuang barang tidak terpakai atau barang bekas?
Barang bekas adalah barang yang sudah tidak terpakai, tapi beberapa di antaranya masih dapat dimanfaatkan kembali.
Namun, ada juga barang bekas atau benda yang tidak bisa digunakan lagi, sehingga harus dibuang.
Barang-barang tidak terpakai biasanya akan dibuang ke tempat sampah agar dapat diangkut truk sampah ke penampungan sampah kota.
Sayangnya, beberapa sampah rumah tangga yang hanya berakhir di penampungan sampah, justru dapat menghasilkan racun yang membahayakan lingkungan.
Melalui Live Science, Life's Little Mysteries telah mengelompokkan benda tidak terpakai yang tidak boleh dibuang ke tempat sampah.
1. Oli Motor
Oli motor bekas tidak bisa digunakan lagi, sehingga harus dibuang. Ke mana tempat yang tepat untuk membuang oli motor bekas?
Sebagian negara melarang masyarakatnya membuang oli motor ke saluran pembuangan bahkan ke tanah.
Bukan tanpa alasan, sebab oli motor diketahui dapat mengurangi efektivitas proses pengolahan air limbah, teman-teman.
Selain itu, oli motor yang dituangkan sembarangan ke tanah akan mencemari air tanah yang kita manfaatkan untuk beragam hal.
Baca Juga: 15 Contoh Tanggung Jawab Masyarakat dalam Menjaga Lingkungan dari Sampah
Cara yang paling tepat untuk membuang oli motor bekas adalah memasukkan ke dalam wadah atau kantong, ditutup rapat, kemudian bawa ke pusat daur ulang atau toko otomotif.
2. Barang Elektronik
Kemajuan teknologi membuat banyak perubahan cepat di sekitar kita, contohnya semakin banyak jenis barang elektronik yang lebih canggih.
Bagi banyak orang yang membutuhkannya, barang elektronik canggih harus segera dimiliki agar memudahkan pekerjaan.
Barang elektronik yang rusak akan segera dibuang untuk diganti dengan yang baru. Ke mana kita harus membuangnya?
Jika membuang barang elektronik bekas ke tempat sampah, maka logam kadmium dan timban di dalamnya dapat mencemari lingkungan.
Cara paling aman dan benar untuk membuang barang bekas elektronik adalah mencari pusat daur ulang di sekitar kita.
3. Cat
Setelah seseorang melakukan renovasi rumah, maka kaleng-kaleng berisi cat bekas harus segera dibuang.
Namun, kita dilarang membuang cat bekas ke tanah, karena mengandung bahan kimia berbahaya untuk manusia, hewan , dan tumbuhan.
Oleh karena itu, cat bekas harus dibuang ke tempat daur ulang khusus.
Baca Juga: Berdampak Buruk bagi Lingkungan, Ini 8 Fakta Penting Pencemaran Plastik
4. Baterai
Dengan banyaknya alat elektronik wireless, maka permintaan terhadap baterai semakin tinggi.
Baterai tidak dapat bertahan sangat lama, sehingga setiap beberapa bulan sekali harus mengganti dengan baterai baru.
Baterai yang sudah dipakai dapat diisi ulang dan didaur ulang oleh ahli dari toko-toko kebutuhan listrik.
Jika sembarangan dibuang, maka baterai lama-kelamaan akan berubah menjadi zat kimia yang membahayakan.
5. Bola Lampu
Umumnya, bola lampu berbahan kaca dapat kita temukan di sudut rumah. Ada orang yang berupaya membuangnya, namun ada yang menyimpannya di rumah.
Padahal, bola lampu yang dibuang sembarangan di lingkungan bisa mengeluarkan zat merkuri.
Oleh karena itu, bola lampu rusak dan bekas sebaiknya dibawa ke tempat daur ulang yang tepat.
6. Termometer Merkuri
Apakah teman-teman masih memiliki termometer kaca di rumah? Termometer ini bernama termometer merkuri.
Di dalam termometer ini terdapat sekitar 500 mg merkuri yang dapat membahayakan kesehatan jika tidak sengaja pecah dan mengenai tubuh.
Saat termometer kaca ini rusak, maka harus segera dibawa ke tempat daur ulang barang medis yang tepat.
----
Kuis! |
Mengapa oli motor bekas tidak boleh dibuang ke tanah? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR