Oleh karena itu, kita perlu mengetahui aturan mengonsumsi teh saat sahur agar tak meningkatkan risiko kesehatan.
Kalau kamu ingin minum teh sahur, sebaiknya beri jeda sekitar setengah jam hingga satu jam sebelum dan setelah makan.
Hal ini penting agar zat yang terkandung dalam teh yang dikonsumsi tidak mengganggu penyerapan nutrisi dalam makanan.
Tak hanya saat sahur, minum teh sebenarnya tidak dianjurkan dilakukan saat makan maupun tidak lama setelah makan.
Hal ini karena minum teh setelah makan bisa berisiko mengganggu proses pencernaan atau penyerapan nutrisi ke dalam tubuh.
Teh mengandung asam tanin dan polifenol. Nah, kedua kandungan inilah yang bisa mengganggu penyerapan protein dan zat besi.
Padahal, tubuh membutuhkan protein dan zat besi untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan.
Teh bisa saja memberikan kekuatan pada seseorang karena mengandung kafein, namun ternyata sifatnya hanya sementara.
Hal inilah yang menyebabkan rasa lemas timbul saat puasa sudah mulai dijalankan sejak pagi hingga saat sore hari.
Bagaimana dengan teh yang diberikan gula, Bo? Sama saja, sifatnya hanya memberikan energi selama setengah jam saja.
Setelah energi itu digunakan untuk beraktivitas, satu hingga dua jam kemudian, energi pada tubuh akan kembali menurun.
Baca Juga: Cepat dan Mudah Dibuat, Bolehkah Makan Mi Instan saat Sahur? Ini Penjelasannya
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR