Bobo.id - Teman-teman, kamu lebih suka mengonsumsi makanan manis atau asin terlebih dahulu saat berbuka puasa?
Sebagian banyak orang akan minum manis untuk berbuka, dilanjutkan dengan makanan dengan cita rasa gurih dan asin.
Saat merasa lapar, makanan asin akan menggugah selera makan sehingga membuat kita semakin bersemangat untuk makan.
Makanan asin atau mengandung garam sodium dapat mengoptimalkan kinerja otot dan saraf.
Namun, mengonsumsi makanan ini secara berlebihan saat berbuka puasa bukan pilihan yang baik, ya, teman-teman.
Apa yang akan terjadi jika kita mengonsumsi terlalu banyak makanan asin saat berbuka puasa? Yuk, cari tahu di sini!
1. Perut Kembung
Dilansir dari Healthline, terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dapat menyebabkan perut lebih bengkak atau kembung daripada biasanya.
Alasan perut menjadi kembung yaitu karena ginjal ingin kita mempertahankan perbandingan natrium dengan air di dalam tubuh.
Nah, untuk melakukannya, ginjal akan menyimpan air ekstra untuk mengimbangi natrium yang berlebihan saat makan.
Sayangnya, proses mempertahankan air atau resistansi air ini menyebabkan bagian tubuh lain ikut bengkak, seperti tangan dan kaki.
Baca Juga: Redakan Panas Dalam saat Puasa, Ini 6 Makanan yang Harus Dihindari
2. Sering Haus
Makan makanan asin juga dapat meningkatkan rasa haus dan mendorong kita untuk minum lebih banyak.
Seperti yang dijelaskan di atas, natrium berlebihan di dalam tubuh harus diimbangi dengan air, oleh karena itu kita perlu minum.
Semakin sering kita minum maka semakin banyak juga urine yang harus dibuang dari dalam tubuh.
Jika kita tidak segera banyak minum setelah mengonsumsi banyak garam, maka kadar natrium akan meningkat, yang disebut dengan istilah hipernatremia.
Dalam dunia medis, hipernatremia dapat menyebabkan air keluar dari sel dan masuk ke dalam darah, yang dapat menyebabkan kebingungan, kejang, bahkan koma.
3. Tekanan Darah Naik
Asupan garam yang berlebihan juga dapat menyebabkan tekanan darah meningkat drastis.
Tekanan darah tinggi berdampak langsung terhadap kinerja ginjal dan bisa menimbulkan kerusakan permanen.
Ketika tekanan darah meningkat akibat makanan tinggi garam, maka bisa terjadi penumpukan cairan di pergelangan kaki, jantung, dan paru-paru.
Adapun contoh makanan tinggi garam natrium misalnya daging olahan seperti sosis, kornet, dan ikan asin.
Baca Juga: Cepat dan Mudah Dibuat, Bolehkah Makan Mi Instan saat Sahur? Ini Penjelasannya
Alih-alih memilih daging olahan, teman-teman dapat memilih mengonsumsi daging ayam tanpa kulit.
Anjuran Konsumsi Garam menurut WHO
World Health Organizations (WHO) memberikan memberikan panduan konsumsi gula, garam, dan lemak untuk kebutuhan tubuh dan mencegah penyakit.
Dalam jumlah yang normal dan sesuai kebutuhan, garam bermanfaat untuk membantu produksi hormon tiroid, memelihara keseimbangan cairan, menjaga fungsi saraf dan otot tubuh.
Sebaliknya, konsumsi garam berlebihan secara berkepanjangan dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan ginjal.
Menurut WHO, berikut rekomendasi batas maksimal asupan garam berdasarkan usia.
----
Kuis! |
Mengapa makanan asin bisa meningkatkan rasa haus? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR