Tuan Omongkosong mengangkat bahunya.
“Aku memberikannya kepada kambing!”
“Jadi, si kambing sekarang memakai topimu?” tanya Dito.
“Tidak! Topiku dimakan kambing itu!”
Sambil berputar Tuan Omongkosong membuka topi merahnya.
“Dari mana kau mendapat topi baru itu, Tuan Omongkosong?” tanya Dito lagi. Tuan Omongkosong memandangnya dengan tercengang.
“Ya, dari pohon topi, dong!” jawabnya, seakan itu jawaban paling benar sedunia.
“Memangnya topi tumbuh di pohon?” tanya Dito sama tercengangnya. Dito tidak tahu itu.
“lya,” jawab Tuan Omongkosong.
“Di balik tirai juga ada pohon topi! Kau mau melihatnya?”
Tentu saja Dito mau. Tak lama, Dito dan Tuan Omongkosong sudah berada di balik tirai. Di tengah kebun, ada sebatang pohon topi. Di antara daun-daunnya, bergantung aneka topi. Topi yang tinggi, topi yang bundar dan topi pesulap. Di sebelah pohon topi itu, ada pohon topi pet. Dito dan Tuan Omongkosong berdiri di bawahnya.
Baca Juga: Dongeng Anak: Teman yang Disihir Menjadi Kuda #MendongenguntukCerdas
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR