Bobo.id - Sebagian dari kita, hari ini sudah merayakan Hari Raya Idulfitri dan berkumpul bersama dengan keluarga.
Idulfitri merupakan hari besar keagamaan yang dirayakan oleh umat Islam setelah menjalani ibadah puasa selama 30 hari.
Kalau diperhatikan, masyarakat Indonesia bahkan lebih sering menggunakan kata Lebaran daripada Hari Raya Idulfitri.
Ini sama seperti ketika masyarakat menyebut Hari Raya Idul Adha dengan nama Lebaran Haji atau Lebaran Kurban.
Kemungkinan pertamanya adalah karena kata Lebaran ini lebih ringkas dibandingkan dengan kata Idulfitri.
Namun lebih dari itu, ternyata ada asal-usul penggunaan kata Lebaran sebagai pengganti Idulfitri. Simak informasi berikut ini, yuk!
Dilansir dari Kompas.com, sebenarnya belum ada sumber autentik terkait asal-usul kata Lebaran dan sejak kapan digunakan.
Hal ini karena kata Lebaran tidak dikenal dalam bahasa Arab. Ini artinya, kata Lebaran hanya digunakan di Indonesia.
Meski begitu, ada juga beberapa sumber yang menyebutkan kalau kata Lebaran berasal dari lima padanan kata.
Lima padanan kata itu memiliki makna yang berbeda, namun masih berkaitan dengan Hari Raya Idulfitri. Berikut penjelasannya:
Padanan yang pertama berasal dari kata 'lebar' yang ditambahkan dengan imbuhan -an. Memang, apa artinya?
Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Wisata Alam di Surabaya yang Aman dan Seru untuk Libur Lebaran
Kata 'lebar' di sini memiliki arti lapang dan bermakna perilaku berlapang dada yang sebaiknya diterapkan oleh masyarakat di Hari Raya.
Sifat lapang dada ini muncul untuk meminta sekaligus memberi maaf kepada keluarga, sesama, dan kerabat terdekat.
Kata 'lebar' juga memiliki dalam bahasa daerah, seperi Jawa berarti selesai, Sunda berarti melimpah, dan Betawi berarti luas.
Padanan kata Lebaran selanjutnya diambil dari bahasa Jawa, yakni laburan yang artinya mengecat, teman-teman.
Hal ini tidak bisa terlepas dari kebiasaan masyarakat saat Idulfitri yang sibuk mengecat rumahnya agar tampak indah dan baru.
Masyarakat mengecat rumahnya karena akan kedatangan sanak keluarga dari jauh, saudara, sesama, dan kerabat terdekat.
Dari kebiasaan laburan menjelang Idulfitri inilah kemudian lebaran menjadi kata yang setara dengan makna Idulfitri.
Padanan kata Lebaran selanjutnya diambil dari bahasa Jawa, yakni 'leburan' yang artinya menyatukan, teman-teman.
Kata 'leburan' juga berarti setelah melalui Ramadan, kita diharapkan mampu meleburkan diri pada sifat-sifat Tuhan.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara sabar dan tenang dalam menghadapi semua ujian dan cobaan yang diterima.
Semangat perubahan inilah yang kemudian mengubah kata yang awalnya 'leburan' menjadi 'lebaran' seperti sekarang.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata di Malang, dari Air Terjun hingga Pantai
Padanan kata Lebaran selanjutnya diambil dari kata 'lebur'. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, artinya melimpah.
Kala 'luber' di Hari Raya Idulfitri ini bermakna melimpah maafnya, melimpah rezekinya, dan melimpah pula pahalanya.
Melimpah maaf karena Idulfitri menjadi momen yang tepat untuk meminta maaf dan memaafkan satu sama lain.
Melimpah rezekinya karena saat Idulfitri, masyarakat yang mampu akan memberikan zakat fitrah pada orang yang tidak mampu.
Sementara itu, melimpah pahalanya karena masyarakat telah berhasil melampaui 30 hari untuk berpuasa.
Selain itu, ada pula yang menyebutkan bahwa 'Lebaran' berasal dari bahasa Madura, yakni 'lober', yang artinya tuntas.
Hari Raya Idulfitri menjadi momen yang tepat bagi sebagian orang untuk berlibur dan berwisata bersama keluarga.
Hal inilah yang kemudian kata 'Lebaran' juga dikaitkan dengan liburan karena ada tanggal merah di kalender.
Dengan begitu, kata liburan yang diucapkan berulang-ulang menjadi awal mula istilah lebaran yang kita gunakan sekarang.
Selain itu, dalam artikel pada majalah Sunda tahun 1954, disebutkan bahwa asal-usul kata Lebaran berasal dari tradisi Hindu.
Disebarkan pada abad ke-15 oleh seorang anggota wali songo, yakni Sunan Bonang untuk menyebarkan ajaran Islam di Jawa.
Berdasarkan asal-usulnya, kata 'Lebaran' ini hanya digunakan di Indonesia. Di tempat lain, tetap digunakan Idulfitri.
Baca Juga: Tempat Wisata Kebun Binatang di Surabaya, Wajib Dikunjungi saat Libur Lebaran
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan Idulfitri? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR