Bobo.id - Awan adalah salah satu contoh fenomena alam yang kita saksikan hampir setiap hari.
Awan terbentuk dari uap air yang menguap dari permukaan air laut, danau, sungai, atau dari tanaman.
Uap air tersebut kemudian naik ke atmosfer dan mengalami pendinginan yang menyebabkan kondensasi, yaitu perubahan dari uap air menjadi titik-titik air yang membentuk awan.
Proses kondensasi terjadi ketika uap air bertemu dengan partikel-partikel kecil seperti debu, asap, atau gas lainnya yang ada di atmosfer.
Kemudian partikel-partikel tersebut menjadi pusat pembentukan tetesan air yang kemudian akan membentuk awan.
Faktor-faktor seperti suhu, tekanan, kelembaban, dan kecepatan angin juga mempengaruhi pembentukan awan.
Nah, karena ada banyak faktor yang membentuk awan, maka jenis awan bisa berbeda-beda, teman-teman.
Jenis-jenis awan itu juga bisa menjadi pertanda faktor-faktor cuaca, lo, termasuk cuaca buruk yang berpotensi menjadi bencana.
Salah satunya adalah awan mammatus. Pernahkah tean-teman menyaksikan awan mammatus?
Awan mammatus ini dinilai sangat unik karena bentuknya, lo.
Yuk, kita pelajari lebih lanjut mengenai jenis awan satu ini!
Baca Juga: Mengenal Circumhorizontal Arc, Fenomena di Awan yang Unik dan Menakjubkan
Terbentuknya Awan Mammatus
Awan mammatus adalah jenis awan yang memiliki ciri khas menyerupai kantung-kantung berbentuk bulat atau menonjol ke bawah seperti busa sabun.
Awan ini terbentuk akibat adanya perbedaan suhu dan tekanan di lapisan udara atas dan bawah. Proses terbentuknya awan mammatus sama dengan proses terbentuknya awan pada umumnya.
Awan mammatus terbentuk ketika uap air mengalami pendinginan dan kondensasi, sehingga terbentuk tetesan air atau butir es yang membentuk awan.
Namun, yang membedakan awan mammatus dengan jenis awan lainnya adalah bentuknya yang unik akibat adanya perbedaan suhu dan tekanan di lapisan udara atas dan bawah.
Proses terbentuknya awan mammatus dimulai ketika angin membawa uap air ke lapisan udara yang lebih tinggi.
Pada lapisan udara ini, suhu lebih dingin dan tekanan lebih rendah, sehingga uap air mengalami pendinginan dan kondensasi.
Tetesan air atau butir es yang terbentuk kemudian bergabung dan membentuk awan. Sementara itu, udara di lapisan bawah masih hangat dan berat.
Ketika awan yang terbentuk jatuh ke bawah, udara hangat di lapisan bawah terpaksa naik dan mengembang.
Hal ini menyebabkan terbentuknya kantung-kantung berbentuk bulat atau menonjol ke bawah yang menyerupai busa sabun pada awan tersebut.
Awan mammatus sering terlihat pada lokasi di dekat badai atau cuaca ekstrem lainnya, seperti cuaca buruk, hujan lebat, dan petir.
Baca Juga: Mengapa Gunung Sering Terlihat Memiliki Awan Seperti Topi di Atasnya?
Awan Mammatus Sebagai Pertanda Cuaca Buruk
Awan mammatus tidak selalu menjadi pertanda cuaca buruk, teman-teman. Namun, awan ini seringkali terkait dengan kondisi atmosfer yang tidak stabil dan berpotensi memicu cuaca ekstrem. Awan mammatus biasanya menjadi pertanda cuaca buruk berikut ini:
1. Badai
Awan mammatus seringkali terlihat sebelum atau setelah badai terjadi. Ketika udara yang hangat dan lembap naik ke atas dan bertemu dengan udara dingin, maka terbentuk awan yang memicu cuaca ekstrem seperti badai, angin kencang, hujan lebat, dan petir.
2. Turbulensi
Awan mammatus juga bisa menjadi pertanda adanya turbulensi di udara. Ketika udara hangat dan dingin bertemu, maka terjadi perbedaan tekanan dan suhu yang dapat memicu turbulensi di udara.
Turbulensi ini dapat berbahaya bagi pesawat terbang dan membuat perjalanan menjadi tidak nyaman karena menyebabkan goncangan, teman-teman.
3. Cuaca ekstrem
Awan mammatus juga dapat menjadi pertanda adanya cuaca ekstrem seperti tornado, topan, atau badai debu.
Ketika awan mammatus terlihat pada langit, perlu untuk memperhatikan kondisi cuaca lainnya untuk memprediksi potensi terjadinya cuaca ekstrem.
Nah, itulah penjelasan dari awan mammatus, awan unik dengan bentuk seperti busa sabun.
Baca Juga: Jadi Fenomena Alam Berbahaya, Apa yang Dimaksud dengan Tornado?
----
Kuis! |
Apa contoh faktor pembentuk awan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Science ABC,Science |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR