Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu pernah mendengar tentang radiasi ultraviolet?
Menurut NASA, sinar ultraviolet (UV) merupakan gelombang sinar yang tidak terlihat oleh mata manusia, dengan panjang gelombang lebih pendek daripada gelombang cahaya tampak.
Panjang gelombang sinar UV berkisar di antara 100 sampai 400 nm, sedangkan cahaya tampak memiliki panjang gelombang antara 400 sampai 700 nm.
Akhir-akhir ini, berita dan media sosial sedang ramai membicarakan suhu udara yang panas di beberapa negara Asia, dan indeks ultraviolet di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan indeks ultraviolet dibuat untuk memberikan imbauan pada masyarakat, terutama bagi individu yang rentan terpapar sinar ultraviolet.
Memangnya, sinar atau paparan ultraviolet itu berbahaya, Bo? Nah, pada artikel kali ini kita akan mencari tahu jawabannya. Yuk, simak!
Dari Mana Asalnya Sinar UV?
Matahari adalah sumber radiasi ultraviolet, yang terdiri dari 3 jenis sinar UV yaitu UV-A, UV-B, dan UV-C.
Sinar UV-A adalah sinar UV yang panjang gelombangnya paling tinggi (315 - 400 nm), namun tidak diserap oleh lapisan ozon.
Oleh karena itu, sinar UV-A ini bisa sampai ke permukaan bumi dengan radiasi sebesar 90 sampai 99 persen.
UV-B adalah sinar ultraviolet yang berbahaya dan dapat menyebabkan kulit terbakar.
Baca Juga: Mengapa Kepiting Hanya Bisa Berjalan ke Samping?
Menurut medis, paparan sinar UV-B dapat meningkatkan risiko DNA dan kerusakan sel pada organisme hidup.
Namun, sinar UV-B yang memilki panjang gelombang antara 280 - 325 nm ini bisa diserap oleh ozon, sehingga paparannya terhadap bumi kurang dari 10 persen.
Sedangkan sinar UV-C merupakan sinar ultraviolet paling berbahaya dan hampir sepenuhnya diserap oleh atmosfer kita.
Radiasi Sinar Ultraviolet
Setelah mengetahui dari mana asal sinar ultraviolet beserta jenis-jenisnya, kita akan belajar mengenal radiasi sinar ultraviolet.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, radiasi ultraviolet adalah bentuk radiasi yang dipancarkan oleh matahari yang bisa memberikan manfaat dan risiko kesehatan.
Manfaat radiasi ultraviolet yang paling sering digunakan manusia yaitu untuk mendapatkan vitamin D secara alami dari sinar matahari.
Namun, radiasi sinar ultraviolet juga bisa menimbulkan risiko kesehatan, salah satunya kanker kulit.
Bersumber dari WHO (World Health Organizations), paparan sinar matahari berlebihan pada anak-anak dapat menyebabkan risiko kanker kulit di kemudian hari.
Radiasi ultraviolet juga bisa memengaruhi kesehatan mata kita, sebab paparannya bisa meningkatkan risiko katarak, pterygium, dan kanker di dalam dan sekitar mata.
Menurut data WHO, diperkirakan 15 juta orang mengalami buta akibat katarak, dan sekitar 10 persen di antaranya disebabkan oleh paparan radiasi ultraviolet.
Baca Juga: Terlihat Seperti Busa Sabun, Bagaimana Awan Mammatus Terbentuk?
Faktor yang Memengaruhi
Tingkat radiasi ultraviolet (UVR) dari matahari dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya sebagai berikut.
----
Kuis! |
Apa yang lebih berbahaya, sinar UV-A, UV-B, atau UV-C? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | NASA,WHO |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR