Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu menyadari bahwa akhir-akhir ini udara di Indonesia terasa panas dan terik?
Tidak hanya di Indonesia, ternyata beberapa negara di Asia juga merasakan udara yang panas ini.
Dilansir dari The Guardian, gelombang panas yang parah melanda negara-negara di Asia, dengan temperatur ekstrem.
Adapun negara-negara yang mengalami ini khususnya India, Tiongkok, Thailand, dan Laos.
Dalam beberapa hari terakhir, di Luang Prabang, Laos, mengalami kenaikan suhu lingkungan mencapai 42,7°C.
Sementara itu, di Thailand tercatat suhu tertinggi yang dialami pada bulan ini mencapai 45,5°C.
Fenomena alam ini membahayakan penduduk masing-masing negara yang mengalami gelombang panas, karena suhunya dapat mengganggu aktivitas harian dan memicu gangguan kesehatan.
Meski begitu, udara panas yang terasa di Indonesia bukan termasuk fenomena gelombang panas. Lantas, apa penyebabnya?
Penjelasan BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan siaran pers terkait Perkembangan Gelombang Panas Asia 2023.
Menurut press release tersebut, gelombang panas yang masih berlangsung di negara-negara Asia Selatan tidak terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Mengapa Gempa Bisa Memicu Terjadinya Tsunami? Begini Penjelasannya
BMKG memberikan penjelasan bahwa gelombang panas umumnya terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi.
Sementara itu, Indonesia terletak di wilayah ekuator, dengan kondisi geografis kepulauan yang dikelilingi perairan yang luas.
Secara indikator statistik suhu kejadian, gelombang panas (heatwave) adalah periode cuaca dengan kenaikan suhu panas yang tidak biasa yang berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih.
Artinya, jika suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama maka tidak dikategorikan sebagai gelombang panas.
Udara panas yang berlangsung di Indonesia bukan termasuk gelombang panas, teman-teman.
Alasannya, karena kondisi pengamatan suhu di Indonesia tidak termasuk ke dalam kategori dan kriteria gelombang panas.
Menurut BMKG, suhu panas di Indonesia disebabkan oleh adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.
Meskipun berdasarkan pengamatan BMKG, lonjakan suhu maksimum di Indonesia mencapai 37,2°C, kini suhunya sudah turun, dan berada dalam kisaran 34 hingga 36°C di beberapa lokasi.
Adapun variasi suhu maksimum 34°C - 36°C untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahuntahun sebelumnya.
BMKG memperingatkan bahwa secara klimatologis, untuk Jakarta, bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan ketika suhu maksimum mencapai puncaknya.
Imbauan BMKG
Baca Juga: Mengenal El Nino, Fenomena Penyebab Suhu Bumi Naik Makin Panas
Menanggapi kondisi ini, BMKG membagikan keterangan indeks ultraviolet sebagai upaya tindakan preventif atau pencegahan.
Menurut BMKG, tinggi rendahnya indeks UV tidak memberikan pengaruh langsung pada kondisi suhu udara di suatu wilayah.
Meski begitu, penting untuk memberikan imbauan pada masyarakat, terutama bagi individu yang rentan terpapar sinar ultraviolet.
Adapun imbauan BMKG untuk menghadapi kondisi indeks ultraviolet sinar matahari kategori 'Ekstreme' antara lain sebagai berikut.
1. Diperlukan semua tindakan pencegahan terhadap kulit dan mata.
2. Hindari paparan matahari antara pukul 10.00-16.00 waktu setempat.
3. Tetap berada di tempat yang teduh saat matahari terik.
4. Mengenakan pakaian pelindung matahari, seperti topi lebar dan kacamata hitam saat berada di luar ruangan.
5. Oleskan cairan pelembap tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam sekali, bahkan saat hari berawan.
6. Permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju dapat meningkatkan paparan UV.
Baca Juga: Mengenal Circumhorizontal Arc, Fenomena di Awan yang Unik dan Menakjubkan
----
Kuis! |
Mana saja negara di Asia yang mengalami gelombang panas? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | BMKG.go.id,KOMPAS.com,The Guardian |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR