Bobo.id - Hampir terjadi setiap hari, kapan suhu panas di sebagian besar wilayah Indonesia akan berakhir?
Suhu panas yang dirasakan di Indonesia disebabkan oleh gerak semu matahari yang terjadi secara periodik.
Berdasarkan penjelasan BMKG, gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa, dan terjadi setiap tahun.
Faktanya, suhu panas yang kita alami akhir-akhir ini tidak disebabkan oleh gelombang panas yang terjadi di sebagian negara Asia.
Dilansir dari The Guardian, gelombang panas yang parah melanda negara-negara di Asia, dengan temperatur ekstrem.
Adapun negara-negara yang mengalami ini khususnya India, Tiongkok, Thailand, dan Laos.
Menurut BMKG, gelombang panas umumnya terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi.
Sementara itu, Indonesia terletak di wilayah ekuator, dengan kondisi geografis kepulauan yang dikelilingi perairan yang luas.
Artinya, suhu panas di Indonesia akan berakhir dalam beberapa waktu. Kapan kondisi ini berakhir? Yuk, cari tahu penjelasan BMKG dari artikel ini!
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan kapan berakhirnya udara panas di Indonesia.
Pak Sopaheluwakan menyebutkan bahwa sepanjang tahun suhu temperatur rata-rata di Indonesia adalah 25°C di pagi hari dan 33-34°C di siang hari.
Baca Juga: Tak Hanya Manusia, Gelombang Panas Juga Berikan Dampak Buruk Pada Hewan
Sebagai negara tropis, Indonesia mengalami dua periode ketika matahari melintas dan mendekati khatulistiwa, dalam setahun.
Ketika matahari mendekati khatulistiwa, maka temperatur di sekitar wilayah Indonesia akan meningkat sehingga udara terasa lebih panas.
Namun, ketika matahari telah melewati khatulistiwa, maka suhu permukaan bisa kembali normal.
Lantas, kapan berakhirnya peningkatan suhu udara ini? Diperkirakan periode panas di Indonesia berlangsung pada April dan Mei tiap tahunnya.
Artinya, memasuki bulan Mei, suhu akan menurun dan menuju ke ukuran normalnya, seperti yang telah dicatat oleh BMKG beberapa hari lalu.
Apakah suhu yang meningkat ini diakibatkan karena Indonesia akan memasuki musim kemarau?
BMKG menjelaskan bahwa cuaca panas akhir-akhir ini tidak berhubungan dengan kemarau.
Secara umum, di seluruh Indonesia akan memasuki kemarau pada akhir Mei hingga September 2023.
Di sebagian wilayah Indonesia juga masih terjadi hujan pada sore hingga malam hari, padahal siang terasa panas.
Mengapa suhu udara di sekitar bisa meningkat menjelang terjadinya hujan? Ternyata ini ada penjelasan ilmiahnya, teman-teman.
Tahap pertama terjadinya hujan adalah penguapan air di seluruh permukaan bumi.
Baca Juga: Gelombang Panas Juga Bisa Pengaruhi Lautan, Begini Dampak Buruknya
Ketika menguap, diperlukan penyerapan energi dalam bentuk panas. Kemudian energi panas ini akan disimpan pada molekul air ketika berada di atmosfer.
Namun, ketika berada di ketinggian tertentu, molekul-molekul air ini suhunya bisa menurun, sehingga dapat membentuk awan.
Awan yang sudah terbentuk akan menetap di atmosfer. Sementara angin dan kestabilan tekanan udara akan menjaga awan tetap agar berada di atmosfer.
Nah, untuk mengubah energi panas menjadi air pada proses terjadinya hujan, molekul air yang berupa gas tadi harus mengeluarkan energinya kembali.
Ketika hal tersebut terjadi, awan akan mengeluarkan uap panasnya sebelum hujan turun.
Itulah mengapa suhu udara di lingkungan kita terasa lebih panas sesaat sebelum terjadi hujan.
----
Kuis! |
Berapa suhu temperatur rata-rata di Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | BMKG,Kompas.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR