Bobo.id - Kita semua pasti pernah melihat kabut di pagi atau sore hari ketika berada di dataran tinggi.
Banyak orang beranggapan bahwa kabut berasal dari awan yang turun ke permukaan bumi dan menyentuh tanah.
Namun, jarang orang tahu bahwa kabut dan awan itu dua hal yang berbeda, teman-teman/
Nah, kali ini Bobo akan mengajakmu mencari tahu apa itu kabut dan bagaimana perbedaannya dengan awan. Yuk, simak!
Karakteristik Kabut
Dilansir dari National Geographic, kabut muncul ketika uap air sedang mengembun.
Selama proses kondensasi ini, molekul uap air bergabung untuk membuat tetesan air kecil yang berada di udara.
Kabut biasanya terjadi pada saat cuaca sangat lembap, karena harus ada banyak uap air di udara agar kabut terbentuk.
Jadi, selain di dataran tinggi, dataran rendah juga bisa mengalami kabut, asalkan kelembapan sedang tinggi di wilayah tersebut.
Kabut terbentuk ketika uap air mengembun di sekitar partikel debu di udara.
Ketika sudah terbentuk, kabut tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menghilang dengan cepat.
Baca Juga: Mengenal Moonbow, Pelangi Malam yang Terbentuk dari Cahaya Bulan
Kabut bisa muncul di malam hari, ketika panas yang diserap oleh permukaan bumi pada siang hari dipancarkan ke udara.
Saat itulah, panas dipindahkan dari tanah ke udara, kemudian tetesan air terbentuk menjadi kabut yang disebut kabut radiasi.
Sedangkan kabut yang sering muncul di pegunungan dan lembah biasanya terbentuk saat musim dingin, dan kadang bisa membahayakan manusia.
Kabut Bukan Awan
Dilansir dari eartheclipse.com, kabut bukanlah awan karena komponen pembentuknya yang berbeda.
Kabut merupakan aerosol terlihat yang terdiri dari kristal es kecil atau tetesan air yang terbentuk di dekat permukaan bumi.
Kabut memang sering disebut awan yang stabil dengan kelembapan relatif 100%.
Namun, awan terbentuk dari uap yang berubah menjadi cair dan berbentuk partikel kecil yang mengalami kondensasi.
Sedangkan kabut terbentuk karena pendinginan udara tanah yang mengubah uap menjadi es atau air cair.
Awan berada di ketinggian 19 kilometer di atas laut, atau serendah 12 meter di atas tanah. Sedangkan kabut berada di permukaan tanah, tidak lebih tinggi dari 50 meter di atas tanah.
Awan bermanfaat untuk menciptakan curah hujan dan menyeimbangkan siklus air, sedangkan kabut tidak memiliki peran yang penting untuk kehidupan.
Baca Juga: Apakah Terjadinya Erupsi Gunung Api Bisa Menular ke Gunung Api Lain?
Awan juga terlalu terlihat di langit, meskipun jumlahnya sangat sedikit. Berbeda dengan kabut, yang hanya muncul saat musim dingin.
Berdasarkan kepadatannya, awan jelas lebih padat daripada kabut. Kerapatan awan sekitar 0,5 - 0,05 gram/m3.
Kabut tidak bisa disebut awan karena kabut bukan bagian dari siklus air, sehingga tidak akan kembali atau terserap ke tanah.
Sedangkan awan yang berperan dalam siklus air dapat menciptakan hujan dan mengendapkan air kembali ke atmosfer.
Itulah beberapa perbedaan dan alasan kenapa kabut tidak bisa disebut awan, teman-teman.
----
Kuis! |
Kapan kabut akan muncul? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | national geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR