Bobo.id - Indonesia pernah dijajah beberapa negara, salah satunya adalah Jepang.
Pada masa penjajahan Jepang, ada beberapa organisasi militer dan semimiliter yang dibentuk.
Berbagai organisasi tersebut dibentuk dengan sangat cepat karena masa penjajahan Jepang cukup singkat yaitu tidak lebih dari tiga tahun.
Jepang masuk ke Indonesia pada tanggal 10 Januari 1942 dan datang pertama di Kalimantan Timur tepatnya di Tarakan.
Dalam waktu yang singkat, Jepang banyak membentuk tentara yang terdiri dari kaum pribumi.
Pasukan-pasukan itu dibentuk dengan harapan bisa membantu perang melawan Sekutu.
Berikut akan dikenalkan beberapa organisasi semimiliter yang dibentuk oleh Jepang di Indonesia.
Ada beberapa organisasi semimiliter bentukan Jepang saat menjajah Indonesia.
Berikut akan dijelaskan tentang kelima organisasi semimiliter tersebut.
Seinendan adalah organisasi semimileter yang dibentuk dengan tujuan mendidik dan melatih pemuda.
Baca Juga: Sama-Sama Bentuk Kerja Paksa, Apa Perbedaan Kerja Rodi dan Romusha?
Latihan tersebut dilakukan agar Jepang mendapatkan cadangan pasukan dalam jumlah banyak.
Pada saat dibentuk anggota Seinendan terdiri dari pemuda berusia 15 hingga 25 tahun.
Tapi pada saat Perang Asia Timur Raya semakin dekat, persyaratan justru diubah.
Anggota Seinendan menjadi para pemuda berusia 14 hingga 22 tahun.
Dengan perubahan tersebut, anggota Seinendan bertambah cuku banyak hingga menjadi 500.000 orang pada akhir masa penjajahan Jepang.
Ada juga korps semimiliter bentukan Jepang yang diawasi langsung oleh polisi Jepang.
Korps itu diberi nama Keibodan yang memiliki tugas membantu pekerjaan kepolisian.
Anggota dari Keibodan terdiri dari pemuda berusia 23 hingga 25 tahun.
Untuk menjadi anggota Keibodan ada beberapa syarat, seperti sehat secara fisik dan memiliki kepribadian baik.
Semua pemuda yang sudah bergabung diberikan pelatihan di Sukabumi selam satu bulan.
Korps ini tentu tidak hanya dibentuk di Jawa tapi juga di beberapa daerah lain dengan nama yang berbeda.
Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Kegagalan Perlawanan Mengusir Penjajah di Berbagai Daerah, Materi IPS
Seperti di Kalimantan yang bernama Konan Hokokudan dan di Sumatra bernama Bogodan.
Suishintai atau dikenal dengan nama Barisan Pelopor merupakan organisasi bentukan Jepang yang dipimpin langsung oleh kaum nasionalis Indonesia.
Organisasi ini berdiri pada 1 November 1944 dan berhasil membentuk Dewan Pertimbangan Pusat.
Jepang pun menunjuk Soekarno menjadi pemimpin dengan wakil RP Suroso, Otto Iskandar Dinata, dan dr. Buntaran Martoatmodjo.
Barisan pelopor juga merupakan bagian dari Jawa Hokokai yang anggotanya adalah seluruh pemuda.
Jepang juga membentuk organisasi semimiliter untuk perempuan yaitu Fujinkai.
Fujinkai memiliki tugas berada di barisan belakang saat perang berlangsung.
Para perempuan ini dilatih untuk melakukan pertolongan pada para prajurit yang berperang.
Anggota Fujinkai terdiri dari perempuan muda yang berusia paling muda 15 tahun diajarkan untuk menanam pohon jarak.
Selain itu, mereka juga diajarkan untuk mengolah pohon jarak menjadi minyak untuk pengobatan.
Kemudian yang terakhir adalah Laskar Hizbullab yang merupakan organisasi dengan anggota para kiai, santri, dan pemuda Islam.
Baca Juga: Bukan Hanya Belanda, Ini 5 Bangsa Eropa yang Pernah Menjajah Indonesia
Organisasi ini dibentuk setelah dilakukan pertemuan ulama pada 13 September 1943 dengan keputusan membentuk barisan untuk melawan Sekutu.
KH Zainul Arifin ditunjuk menjadi pemimpin Laskar Hazbullah dengan wakil Muhammad Roem dan KH Mas Mansyur sebagai komandan pelatihan.
Nah, itu lima organisasi semimiliter yang dibentuk Jepang selama menjajah Indonesia yang terdiri dari pemuda, pemudi, hingga kelompok Islam.
----
Kuis! |
Kapan Jepang datang ke Indonesia pertama kali? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR