Bobo.id - Teman-teman, apa yang kamu tahu tentang fenomena alam angin topan?
Dilansir dari National Geographic, para ilmuwan berpendapat bahwa siklon, badai, dan angin topan merupakan fenomena yang sama.
Perbedaannya terdapat pada nama dan tempat terjadinya. Angin topan adalah badai kuat yang terjadi di Pasifik barat laut.
Angin topan juga sering disebut siklon tropis, namun hampir tidak pernah terjadi di khatulistiwa.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman belajar mencari tahu kenapa angin topan tidak terjadi di wilayah khatulistiwa? Yuk, simak!
Mengapa Tidak Terjadi di Khatulistiwa?
Sebelum mencari tahu kenapa tidak ada angin topan di khatulistiwa, kita harus memahami dengan benar tentang khatulistiwa.
Menurut Natgeo, khatulistiwa adalah garis imajiner di sekitar tengah Bumi, yang berada di tengah-tengah antara Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Garis yang berada di lintang 0 derajat ini membagi planet Bumi menjadi belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.
Garis khatulistiwa ini mengelilingi Bumi dengan jarak sekitar 40.075 kilometer, teman-teman.
Kembali ke topik pembahasan awal, angin topan tidak terjadi di garis khatulistiwa karena pada wilayah tersebut arah putara siklon tropis dikendalikan oleh efek Coriolis.
Baca Juga: Mengenal Halo Matahari, Fenomena Alam Berupa Lingkaran Besar Mengelilingi Matahari
Efek Coriolis adalah udara yang bergerak dari khatulistiwa akan tetap mengalir dengan cepat ke arah timur, sehingga arah angin akan menyimpang.
Dilansir dari Livescience, di belahan bumi utara, udara akan berputar ke kanan menciptakan gerakan berputar melawan arah jarum jam.
Sebaliknya, udara yang mengalir ke selatan dari khatulistiwa akan menyimpan ke kiri.
Akhirnya, tidak ada udara yang mengalir menuju ke garis khatulistiwa, teman-teman, sehingga tidak ada angin topan di wilayah tersebut.
Namun, menurut penelitian yang dilakukan di Laut Cina Selatan, Siklon Tropis Vamei justru meningkat dalam 2 derajat dari garis khatulistiwa.
Para ahli meteorologi menjelaskan bahwa jika siklon tropis melintasi garis khatulistiwa, maka kemungkinan besar akan membuat badai melemah dan berhenti.
Bagaimana Badai Terbentuk?
Harold Brooks, seorang peneliti meteorologi dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menjelaskan bahwa badai bisa terjadi ketika udara hangat mengapung seperti pada balon udara panas.
Kemudian angin akan meningkatkan kekuatan dan arah dengan ketinggian, sehingga udara akan berputar dan membentuk supercell.
Dilansir dari National Geographic, tornado biasanya muncul dari badai petir supercell. Badai jenis ini merupakan badai umum yang lebih besar.
Supercell yang berada di tempat yang tinggi akan membentuk tornado di bawahnya. Ketika udara dari badai ini turun, maka akan membentuk rotasi yang ada pada angin tornado.
Baca Juga: Mengenal Fenomena Alam Hujan di Bawah Terik Sinar Matahari dan Penyebabnya
Brooks menjelaskan bahwa kemungkinan kekuatan angin dan kelembapan udara yang tinggi menjadi penyebab terbentuknya tornado.
Badai paling sering ditemukan di lautan Pasifik, karena adanya fenomena El Nino.
Ketika fenomena El Nino terjadi, maka wilayah Amerika Serikat akan lebih sering hujan deras, wilayah Asia dan Australia kekeringan, dan meredam musim badai di Atlantik.
Pada saat fenomena ini juga, musim badai di lautan Pasifik semakin aktif dari biasanya.
----
Kuis! |
Apa nama lain dari angin topan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR