Menurut Pemimpin Aceh saat itu, yaitu Sultan Ali Mughayat Syah, Adanya Portugis di Malaka merupakan saingan.
Kesultanan Aceh menganggap Portugis mengganggu dalam bidang politik, ekonomi, dan penyebaran agama.
Tapi ternyata anggapan itu bukan hanya ada pada Kesultanan Aceh, lo.
Pada saat itu Portugis juga menganggap Aceh sebagai sumber kekayaan yang sekaligus ancaman.
Karena itu, Portugis menyiapkan banyak rencana untuk bisa menyerang Aceh dan menguasainya.
Bahkan pada tahun 1523 dan 1524, Portugis mengirim pasukannya untuk menyerang Aceh, namun berakhir gagal.
Jadi ada beberapa alasan dari perlawanan yang dilakukan Aceh pada Portugis.
Aceh merasa terganggu dengan dikuasainya Malaka oleh Portugis yang membuat kacau perdagangan rempah.
Selain itu, Portugis juga selalu mencoba menyerang Aceh untuk bisa menguasai wilayah tersebut.
Berbagai penyebab itu yang kemudian membuat Kesultanan Aceh melakukan perlawanan besar-besaran pada Portugis yang ada di Malaka.
Ada beberapa cara yang dilakukan Kesultanan Aceh untuk melancarkan serangan pada Portugis.
Baca Juga: Sama-Sama Bentuk Kerja Paksa, Apa Perbedaan Kerja Rodi dan Romusha?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR