Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang pengaruh Hindu-Buddha.
Penyebaran agama Hindu-Buddha di Indonesia sudah berlangsung sejak lama, bahkan berabad-abad yang lalu.
Zaman Hindu-Buddha di Indonesia disebut juga sebagai masa klasik karena pengaruh kehadirannya sangat kuat.
Bahkan, pengaruh kehadiran Hindu-Buddha di Indonesia masih bisa kita lihat dan rasakan dalam kehidupan sehari-hari, lo.
Memangnya apa saja pengaruh Hindu-Buddha yang masih dilakukan hingga saat ini, Bo? Simak informasi berikut ini, yuk!
Kehadiran Hindu-Buddha membawa pengaruh fisik yang masih bertahan hingga sekarang. Berikut penjelasannya:
Wilayah Indonesia sekarang secara tidak langsung terbentuk karena adanya kerajaan Hindu-Buddha di masa lalu.
Beberapa wilayah Indonesia adalah bekas berdirinya kerajaan Hindu-Buddha, seperti Sriwijaya, Majapahit, hingga Singasari.
Kerajaan itu mencakup beberapa wilayah yang berdekatan, misalnya kerajaan Sriwijaya yang mencakup wilayah Melayu.
Wilayah Melayu meliputi Jambi, Pulau Bangka, Lampung Selatan, dan beberapa wilayah di Pulau Jawa yang berhasil dikuasai Sriwijaya.
Hingga akhirnya, wilayah-wilayah kerajaan di masa lalu ini jadi pembentuk wilayah Indonesia di masa sekarang.
Baca Juga: 7 Contoh Hasil Akulturasi Kebudayaan Hindu-Buddha dengan Budaya Lokal, Materi IPS
Jika diperhatikan, masih banyak bagian bangunan di masa kini yang diadaptasi dari bentuk bangunan pada masa Hindu-Buddha.
Misalnya pada candi Hindu-Buddha yang terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bhurloka, bhuvarloka, dan svarloka.
Nah, konsep ini kemudian diadaptasi dan saat ini dapat kita lihat pada rumah-rumah tradisional yang ada di Bali.
Selain itu, pembagian ini juga bisa dilihat pada halaman rumah yang dibagi menjadi halaman depan, tengah, dan belakang.
Selain pada pembagian bangunan, pengaruh arsitektur juga bisa dilihat dari atap bangunan yang menggunakan atap tumpang.
Tak hanya itu, bagian gapura juga bisa mengalami pengaruh dari Hindu-Buddha. Seperti yang ada pada Masjid Kudus.
Kehadiran Hindu-Buddha membawa pengaruh non-fisik yang masih bertahan hingga sekarang. Berikut penjelasannya:
Tahukah teman-teman? Teknologi perkapalan semakin maju sejak masa Hindu-Buddha khususnya Sriwijaya, lo.
Ciri khas teknologi perkapalan saat itu antara lain adalah badan atau lambung kapal yang berbentuk seperti huruf V.
Ciri khas lain adalah bentuk haluan simetris, tidak ada sekat kedap air, tidak menggunakan paku besi, serta kemudi ganda.
Biasanya, kapal-kapal ii dibuat dengan teknik menyambung satu papan dengan papan lainnya, kemudian mengikatnya dengan tali ijuk.
Baca Juga: 21 Contoh Peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha dalam Bidang Kesusastraan
Jika saat ini kamu banyak menemukan sekolah yang memiliki asrama, itu adalah salah satu warisan masa klasik.
Salah satu kerajaan yang terkenal dengan pendidikan agama Buddha dan memiliki asrama adalah Kerajaan Sriwijaya.
Saat itu, kerajaan memiliki asrama (mandala) sebagai tempat untuk belajar ilmu keagamaan dan ilmu-ilmu lainnya.
Asrama pada zaman kerajaan Hindu-Buddha biasanya terletak di sekitar kompleks candi dan digunakan oleh para murid.
Sama seperti zaman sekarang, asrama yang digunakan oleh para murid terletak di area atau kompleks sekolah.
Meskipun sudah kehidupan sudah modern, upacara atau tradisi di masa Hindu-Buddha masih banyak yang bertahan hingga sekarang.
Beberapa upacara atau tradisi Hindu-Buddha yang masih bertahan hingga saat ini adalah tradisi ngaben dan pagelaran wayang.
Sebagai informasi, ngaben adalah upacara kematian dengan membakar mayatnya. Kemudian, abunya dibuang ke laut.
Tujuannya adalah untuk melepaskan sang roh dari belenggu keduniawian sehingga bisa dengan mudah bersatu dengan Tuhan.
Sementara itu, pagelaran wayang saat ini masih sering diadakan dengan cerita percampuran dari India, seperti Ramayana.
Nah, itulah berbagai pengaruh Hindu-Buddha yang masih dilakukan hingga saat ini. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: 4 Jenis Peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha, dari Candi hingga Kitab
----
Kuis! |
Mengapa zaman Hindu-Buddha disebut zaman klasik? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR