Bobo.id - Selain Belanda, Jepang adalah negara dari Asia yang juga pernah menjajah Indonesia, lo.
Meski penjajahan Jepang tidak berlangsung lama, ada banyak dampak buruk yang terjadi di Indonesia.
Kali ini, pada materi IPS kita akan belajar tentang dampak penjajahan Jepang di Indonesia.
Jepang memang memberikan banyak dampak di berbagai bidang, seperti bidang politik, ekonomi, pendidikan, hingga sosial budaya.
Tapi sekarang kita akan mengenali berbagai dampak penjajahan dalam bidang sosial budaya.
Penjajahan Jepang tidak terjadi dalam waktu yang lama, seperti yang dilakukan Belanda.
Negara dari Asia Timur ini menjajah Indonesia hanya selama 3,5 tahun saja.
Jepang mulai masuk ke Indonesia untuk menjajah pada tahun 1942 dan berhasil diusir dengan merdekanya Indonesia tahun 1945.
Walau hanya terjadi dalam waktu singkat sudah banyak kerugian yang dialami Indonesia, lo.
Jepang pertama kali datang ke Indonesia pada 11 Januari 1942 dan muncul di Tarakan, Kalimatan Timur.
Sebelum mulai menjajah, Jepang datang hanya untuk mengambil bahan bakar minyak yang ada di Tarakan.
Baca Juga: Kehidupan Masyarakat di Masa Penjajahan Belanda dan Jepang, Materi IPS
Karena melihat kekayaan Indonesia, Jepang mulai membujuk rakyat Indonesia untuk membantu mengusir Belanda yang termasuk kelompok Sekutu.
Bangsa Indonesia pun percaya dan Jepang pun benar-benar mengusir Belanda, namun penjajahan tetap terjadi.
Saat itu, Jepang mengaku sebagai saudara rakyat Indonesia yang disebut Hakko Ichiu atau saudara tua Indonesia.
Dengan sebutan itu, Jepang banyak melakukan penyiksaan yang berdampak pada banyak bidang.
Berikut akan dijelaskan dampak penjajahan Jepang di bidang sosial budaya.
Dalam bidang sosial, Jepang mengeluarkan beberapa kebijakan yang berdampak pada kehidupan bangsa Indonesia.
Pada masa penjajahan Jepang, muncul sebuah kebijakan berupa larangan akan adanya semua kebudayaan Barat di Indonesia.
Bahkan bahasa Belanda yang sudah digunakan di banyak sekolah atau keseharian oleh beberapa orang juga dilarang.
Jepang justru meminta masyarakat Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi.
Sehingga dalam proses pengajaran bahasa Indonesia yang digunakan untuk berkomunikasi.
Ternyata cara itu digunakan Jepang untuk menarik simpati masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Sama-Sama Bentuk Kerja Paksa, Apa Perbedaan Kerja Rodi dan Romusha?
Selain itu, pendidikan yang ada di Indonesia saat itu juga diganti dengan sistem pendidikan Jepang.
Sistem pendidikan yang diberlakukan pun bercirikan militerisme.
Jadi, para siswa yang bersekolah wajib menyanyikan lagu kebangsaan Jepang yaitu Kimigayo disertai dengan pengibaran bendara Jepang serta hormat kepada Kaisar Jepang atau Seikirei.
Jepang juga mengganti berbagai nama daerah yang masih menggunakan bahasa Belanda seperti Batavia yang diubah menjadi Jakarta.
Hal lain yang dilakukan Jepang adalah mengeksploitasi rakyat Indonesia.
Pada masa penjajahan itu ada kebijakan Romusha yang membuat para laki-laki harus dipaksa untuk melakukan kerja paksa tanpa imbalan.
Para pekerja itu harus membangun jalan yang nantinya digunakan untuk mengangkut hasil bumi.
Jepang juga mendirikan pusat kebudayaan yang disebut Keimin Bunka Shidoso.
Pusat kebudayaan itu ada untuk mengawasi berbagai karya para seniman Indonesia agar selalu sesuai dengan tujuan Jepang.
Sehingga saat itu, para seniman tidak bisa membuat karya bebas meski sudah terbebas dari Belanda.
Nah, itu berbagai dampak dari penjajahan Jepang di bidang sosial budaya di Indonesia.
Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Kegagalan Perlawanan Mengusir Penjajah di Berbagai Daerah, Materi IPS
----
Kuis! |
Berapa lama Jepang Menjajah Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR