Bobo.id - Pada materi kelas 5 SD tema 9 subtema 3, kita akan belajar untuk membedakan batik klasik dan batik pesisir.
Seperti kita tahu, batik adalah salah satu karya seni khas Indonesia yang keindahannya telah diakui dunia.
Menurut KBBI, batik adalah kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan menerakan malam pada kain dan diproses.
Secara singkat, batik bisa juga diartikan sebagai pemberian motif pada media dengan proses celup atau mencelupkan kain batik.
Batik Indonesia umumnya dibedakan menjadi dua gaya berdasarkan ragam tata warna, motif, serta filosofinya.
Kedua batik itu yakni batik klasik atau yang sering dipakai pada batik Surakarta dan Yogyakarta serta batik pesisir.
Dulunya, batik klasik merupakan kain kebesaran dari keluarga keraton dan hanya boleh digunakan oleh kalangan raja.
Sementara batik pesisir berkembang di masyarakat yang tinggal di luar area keraton atau di daerah pesisir Pulau Jawa.
Lalu, kira-kira apa saja yang bisa membedakan batik klasik dan batik pesisir, ya? Kita cari tahu bersama, yuk!
Hal pertama yang bisa membedakan batik klasik dan batik pesisir yang pertama adalah motif khas keduanya.
Motif yang digunakan pada batik klasik tidak sembarangan. Setiap motifnya memiliki makna tersendiri.
Baca Juga: Mengetahui Langkah-Langkah Membuat Batik Jumputan, Materi Kelas 5 SD
Kebanyakan motif yang digunakan adalah motif geometris yang dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Hindu.
Beberapa di antaranya seperti motif Kawung, Parang, Sido Mulyo, Sido Luhur, Cuwiri, Tambal, Truntum, dan lain sebagainya.
Ketika melihat batik klasik, kita akan melihat ornamen-ornamen candi yang ada di daerah Yogyakarta dan Surakarta.
Jika kita menemukan batik klasik dengan motif hewan, biasanya hewan itu tidak ditampilkan utuh, melainkan hanya bagian tubuhnya saja.
Sementara itu pada batik pesisir, biasanya motif yang digunakan pada kain batik bisa lebih bebas dan spontan.
Motif pada batik pesisir banyak terpengaruh oleh motif luar seperti Tiongkok, India, dan Arab walaupun masih ada unsur aslinya.
Motif ini biasanya terinspirasi dari apa yang dilihat, misalnya bunga, kupu-kupu dengan kepala dan kaki yang digambar lengkap.
Meskipun begitu, tentu masing-masing motif memiliki makna sesuai dengan budaya masing-masing daerah.
Selain motifnya yang berbeda, ternyata warna yang digunakan pada batik klasik dan pesisir juga berbeda, lo.
Batik klasik biasanya menggunakan tiga warna dasar, yakni wedelan (biru gelap), sogan (cokelat pohon soga), dan putih kecokelatan.
Yap, warna yang digunakan pada batik klasik adalah warna-warna alam yang tenang dan tidak mencolok.
Baca Juga: Menjawab Pertanyaan dari Iklan Batik Jumputan, Materi Kelas 5 SD
Sementara batik pesisir sudah pasti punya kombinasi kebalikan dari warna gelap andalan batik klasik, teman-teman.
Dari motifnya yang bebas tidak terikat dan ekspresif, warna yang digunakan pada batik pesisir juga sama ekspresifnya.
Contoh warna terang yang sering digunakan pada batik pesisir, yakni merah, hijau, biru, oranye, ungu, bahkan merah muda.
Bisa jadi dalam satu lembar kain batik pesisir, kita akan menemukan sekitar tiga atau empat warna cerah yang berbeda.
Tahukah teman-teman? Ternyata batik klasik dan batik pesisir juga memiliki tujuan penggunaan yang berbeda, lo.
Batik klasik biasanya dikenakan sebagai nyamping atau jarit (kain batik panjang) untuk acara resmi, teman-teman.
Penggunaannya tetap mempertahankan ukuran aslinya, dengan diwiru atau bisa juga digunakan untuk kemben.
Tak jarang kita menemukan batik klasik yang dijahit sebagai pakaian. Namun, penggunaannya lebih untuk acara pernikahan.
Sementara itu, batik pesisir lebih sering digunakan sebagai model pakaian pada busana modern sehari-hari.
Kita bisa melihat penggunaan batik pesisir dalam berbagai variasi, seperti gamis, drss, hingga pakaian model terbaru.
Nah, itulah penjelasan terkait perbedaan batik klasik dan batik pesisir. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Ciri Khas Kain Batik dari Beberapa Daerah di Indonesia, Materi Kelas 5 SD
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan batik? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR