Bobo.id - Gempa bumi merupakan sebuah peristiwa alam yang termasuk kategori bencana.
Bencana alam ini ternyata memiliki beberapa jenis berbeda yang akan dipelajari pada materi IPS kali ini.
Gempa bumi merupakan getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat adanya pelepasan energi.
Energi yang dilepaskan secara tiba-tiba ini bisa menciptakan gelombang seismik.
Karena itu, saat gempa bumi terjadi, kita akan merasakan getaran.
Getaran dari gempa tidak selalu sangat kencang, tapi bisa juga tidak terasa sama sekali.
Ada beberapa hal yang menyebabkan gempa bumi terjadi, dari gerakan kerak atau lempeng bumi, letusan gunung berapi, atau adanya patahan batuan pada kerak bumi.
Selain penyebabnya yang berbeda, gempa bumi juga memiliki frekuensi yang berbeda-beda, lo.
Karena itu, saat gempa bumi muncul dengan frekuensi rendah, maka bisa saja kita tidak akan merasakan getarannya.
Sedangkan gempa dengan frekuensi yang tinggi akan sangat terasa dan menyebabkan banyak kerugian.
Untuk mengukur frekuensi gempa bumi ada sebuah alat ukur yang disebut seismometer.
Baca Juga: Mengenal Gempa dari Pengertian hingga Kategori Berdasarkan Besarnya Magnitude
Gempa bumi sebenarnya terdiri dari beberapa jenis yang berbeda-beda.
Dari dua jenis itu, kita akan belajar tentang jenis gempa bumi berdasarkan penyebabnya.
Mari sima penjelasan berikut tentang jenis gempa bumi satu ini.
Bila dilihat dari penyebabnya, gempa bumi bisa dikategorikan menjadi tiga jenis.
Berikut akan dijelaskan tiga jenis gempa yang dilihat dari penyebabnya.
Gempa bumi vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi.
Adanya peningkatan aktivitas vulkanik mempengaruhi intensitas gempa vulkanik.
Sehingga gempa ini bisa berulang selama aktivitas vulkanik terus berlangsung.
Selain itu, kekuatan gempa vulkanik akan dipengaruhi oleh aktivitas vulkanik atau gunung.
Baca Juga: Kenapa Kereta Api Harus Berhenti Luar Biasa Pasca Gempa? Ini Alasannya
Jenis gempa ini juga akan terasa di sekitar kawasan gunung berapi saja.
Contoh gempa bumi vulaknik adalah gempa Gunung Krakatau di Lampung dan gempa Gunung Bromi di Jawa Timur.
Sedangkan gempa tektonik merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya pergeseran kulit bumi.
Hal ini bisa terjadi karena adanya pelepasan energi di zona penujaman.
Gempa ini akan terjadi saat dua atau lebih lempeng bertemu dan menyebabkan salah satu lempeng terkunci.
Sedangkan lempeng lainnya terus bergerak karena peningkatan tekanan.
Dari tekanan itu akan menimbulkan getaran di lokasi gempa terjadi.
Kekuatan jenis gempa ini akan sangat dipengaruhi oleh pergeseran lempeng yang terjadi.
Jangkauan gempa tektonik akan sangat luas bisa mencapai puluhan kilometer.
Contoh gempa tektonik adalah gempa Aceh, Bengkulu, dan Pangandaran.
Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa yang disebabkan oleh tanah longsor, gua runtuh, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Apakah Fenomena Alam Gempa Bisa Terjadi di Planet Lain? Ini Faktanya
Jenis gempa ini biasanya hanya memberikan dampak kecil.
Selain itu, cakupan wilayah getaran terjadi juga sangat sempit.
Nah, itu beberapa jenis gempa yang terjadi berdasarkan penyebabnya.
----
Kuis! |
Apa yang terjadi saat gempa dengan frekuensi rendah muncul? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR