Bobo.id - Teman-teman, adakah yang suka makan tahu pong?
Tahu pong adalah kuliner yang banyak ditemukan di Semarang berupa tahu goreng yang kulitnya kering dan bagian dalamnya kosong.
Tahu Pong ini biasanya disajikan juga dalam kuliner Tahu Gimbal khas Semarang.
Selain campuran Tahu Gimbal, tahu pong juga biasanya disantap bersama kuah yang terbuat dari kecap, petis, bawang, dan cabai rawit.
Nama tahu pong berasal dari rongga di dalamnya yang kopong dalam bahasa Jawa atau kosong.
Meski kosong, tahu pong bentuknya tetap gembung dengan bagian luar yang kering dan tipis, teman-teman.
Tahu pong oleh orang-orang Tionghoa dikenal dengan istilah tau pok.
Ketika sudah dingin, tahu pong akan mengempis dengan sendirinya.
Sedangkan tau pok yang diolah dengan cara berbeda akan tetap gembung dan terlihat berisi.
Tahu yang diolah dengan cara tertentu akan menghasilkan bentuk dan tekstur mirip tahu pong, lo.
Dilansir dari laman cnnindonesia.com, dua kali proses penggorengan dengan suhu berbeda bisa membuat tahu berongga dan permukaannya kering.
Baca Juga: Lezatnya Tahu Gimbal Makanan Khas Semarang
Kuliner Tahu, Akulturasi Budaya Tionghoa-Nusantara
Semarang sebagai kota pelabuhan menjadi tempat bercampurnya berbagai kebudayaan asing, seperti budaya Tionghoa, Arab, Eropa, dengan kebudayaan lokal setempat.
Berbagai budaya menjadi bagian satu sama lain membentuk akulturasi, salah satunya budaya kulinernya.
Kuliner Semarang identik dan kental akan pengaruh kuliner orang Tionghoa, lo, teman-teman.
Hal ini terlihat dari kuliner seperti lumpia hingga kuliner yang berbahan dasar tahu, diantaranya tahu petis, tahu gimbal, wedang tahu, dan tentunya tahu pong.
Tahu adalah olahan kedelai yang merakyat dan dikonsumsi karena kaya protein nabati.
Dilansir dari laman telusuri.id, tahu merupakan bahan makanan yang berasal dari Tiongkok, teman-teman.
Orang pertama yang menemukan tahu bernama Liu An sekitar 164 SM.
Dari Tiongkok, tahu dibawa oleh para imigran Tionghoa yang merantau ke e berbagai belahan dunia, termasuk ke kawasan Asia Tenggara.
Belum ada sumber sejarah yang pasti tentang awalnya tahu mulai dikenal di Nusantara.
Namun, klaim sejarah mengungkap tahu awalnya dibawa oleh tentara Kubilai Khan yang singgah di Nusantara awal abad-13 M.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Makan Lumpia di Semarang, Legendaris dan Lezat!
Awal Mula Sejarah Kuliner Tahu Pong
Sumber sejarah lainnya diperkirakan dimuat di Prasasti Watukura (902 M) di Jawa Timur yang di dalamnya memuat kata tahulan.
Para ahli dan peneliti memperkirakan bahwa tahulan adalah tahu yang kita kenal hari ini.
Hal ini didukung dengan budidaya kedelai yang mulai marak di Nusantara pada abad-10 M setelah makin banyak pendatang dari dataran Tiongkok ke Nusantara.
Berdasarkan buku kuliner asli Semarang karya Aji Bromokusumo, tahu pong diketahui sudah ada sejak tahun 1930-an.
Hingga kini sajian tahu pong masih jadi salah satu kuliner yang mudah ditemukan di berbagai penjuru kota yang dijuluki kota atlas ini, teman-teman.
Kedai legendaris yang jadi tujuan para wisatawan domestik dan mancanegara ketika berkunjung ke Semarang adalah Kedai Tahu Pong Gajah Mada yang sudah eksis sejak tahun 1950.
Kini kedai tahu pong legendaris ini sudah dijalankan oleh generasi ketiga dengan mempertahankan resep warisan turun temurun.
Tahu pong Semarang disajikan bersama kuah kaya rasa sebagai pelengkap berbagai pelengkap yang digoreng tanpa tambahan bumbu.
Seporsi tahu pong akan disajikan bersama tahu pong, tahu putih, gimbal udang, juga telur rebus.
Tidak lupa juga tersedia tambahan acar hingga lobak segar untuk menambah tekstur dan rasanya.
----
Kuis! |
Siapa penemu tahu pertama yang berasal dari Tiongkok? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Cnnindonesia,visitjawatengah.jatengprov.go.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR