Bobo.id - Beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan dengan kualitas udara yang buruk di sejumlah daerah.
Menurut Air Quality Index, Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terkotor Kamis kemarin.
Kualitas udara di Jakarta berada di angka 156. Padahal, kualitas udara bisa dikatakan baik kalau angkanya 0-50.
Tak hanya Jakarta, sejumlah daerah seperti Bandung, Cimahi, Bogor, Sidoarjo, hingga Yogyakarta juga mengalaminya.
Buruknya kualitas udara ini bisa disebabkan banyaknya kendaraan bermotor, emisi pabrik, hingga pembakaran.
Jika kualitas udara terus seperti ini, maka bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti pernapasan.
Hmm, agar tidak terkena masalah akibat kualitas udara buruk itu, apa yang harus dilakukan, Bo? Cari tahu, yuk!
Pemerintah memang sudah tidak mewajibkan lagi masyarakatnya untuk memakai masker di lingkungan.
Namun, dengan kualitas udara seperti sekarang ini, alangkah lebih baiknya tetap memakai masker.
Masker tidak hanya melindungi dari paparan COVID-19, tapi juga bisa jadi pencegahan terhadap polusi.
Penggunaan masker penting untuk melindungi saluran pernapasan dari polutan yang bersifat partikel.
Baca Juga: Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan dan Manfaatnya, Materi Tematik Kelas 3 SD
Partikel yang dimaksud di sini adalah PM 2,5 atau partikel halus yang berukuran 2,5 mikrometer.
Namun, tidak semua masker bisa menyaring partikel halus ini. Paling ideal yang bisa digunakan adalah N95.
Bersumber dari Kompas.com, masker kain dan masker bedah tidak efektif untuk menyaring partikel polutan.
Kalau tidak ada, kita juga menggunakan masker bedah biasa karena bisa menyaring 50 persen partikel.
Kualitas udara di sejumlah udara kian buruk, hal yang bisa dilakukan adalah tetap berada di dalam ruangan.
Apabila teman-teman ingin bepergian, sebisa mungkin untuk menghindari jam sibuk, seperti di pagi dan sore hari.
Sebab, saat itulah tingkat kualitas udara sedang buruk-buruknya sehingga polusi udara pun meningkat.
Kalau mau bepergian yang tidak terikat oleh waktu, sebaiknya pilih waktu di pagi menjelang siang hari.
Jika terpaksa harus ke luar rumah di jam sibuk, seperti berangkat sekolah, jangan lupa untuk memakai masker, ya.
Nah, ketika mau bepergian ke tempat yang agak jauh, maka bisa lengkapi dengan sarung tangan dan jaket.
Setelah beraktivitas di luar ruangan, sebisa mungkin segera mandi untuk membersihkan kulit dari polusi udara.
Baca Juga: Meskipun Merugikan Manusia, Ternyata Erupsi Gunung Api Bisa Bermanfaat bagi Bumi
Selain itu, kita juga harus menjaga pola makan tetap sehat di tengah kualitas udara yang lagi buruk-buruknya.
Pola makan sehat ini dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebagai benteng dari dampak buruk polusi udara.
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, kita bisa mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi berikut ini:
- Vitamin B: telur, susu keju, daging merah, ikan tuna, ikan salmon;
- Vitamin C: lemon, pepaya, brokoli, jeruk, paprika, apel;
- Vitamin E: minyak sayur, margarin, kacang-kacangan, sayuran hijau;
- Omega-3: ikan salmon, sarden, makerel, tuna.
Selain pola makan yang sehat, kita juga harus menjaga tubuh dengan olahraga saat kualitas udara buruk.
Dengan olahraga yang teratur, maka tubuh kita bisa semakin sehat dan kuat, dan bisa menangkal polusi udara.
Hal yang perlu diperhatikan adalah upayakan untuk tidak berolahraga di luar ruangan saat polusi udara sedang tinggi, ya.
Kita bisa melakukan olahraga seperti jumping jack, push up, sit up, squat, hingga naik turun tangga di dalam rumah.
Nah, itulah beberapa cara yang bisa dilakukan agar tubuh tetap sehat di tengah kualitas udara yang kian buruk.
Baca Juga: Tidak Hanya Jakarta, 3 Kota Ini Juga Dapat Predikat Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia
----
Kuis! |
Apa yang menyebabkan polusi udara? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR