Komet berasal dari wilayah bernama Awan Oort, yang membentang dari Sabuk Kuiper ke bintang terdekat.
Setiap komet melakukan perjalanan, biasanya komet bisa menempuh jarak lebih dari ratusan ribu kali dari jarak Bumi dan Matahari.
Selanjutnya, komet akan melakukan perjalanan kembali ke Tata Surya bagian dalam orbit selama jutaan tahun.
Namun, benda langit ini paling mudah terlihat saat mendekati Matahari.
Ketika berada di dekat Matahari, permukaan komet akan menyublim dan membuat komet menjadi awan gas dan debu yang besar.
Dengan berubahnya bentuk tersebut, komet akan mengeluarkan ekor gas secara alami yang panjangnya bisa mencapai jutaan mil.
Komet yang paling terkenal di Bumi adalah Komet Halley, karena berada di orbit yang lebih dekat dengan Bumi.
Fakta Unik Komet
Ketika komet mendekati Matahari, tidak ada dampak buruk yang akan terjadi di Bumi, teman-teman.
Sebab, perjalanan komet ini merupakan siklus berulang yang menunjukkan bahwa komet adalah benda langit yang mengorbit Matahari.
Komet terdiri dari material yang bervariasi, termasuk es, batuan, dan debu.
Baca Juga: Puncak Hujan Meteor Perseid Bisa Dilihat di Indonesia, Ini Waktu Terbaiknya
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR