Hal ini karena, cahaya Matahari yang melewati atmosfer Bumi dan kemudian dipantulkan ke arah Bulan.
Secara umum, ada dua jenis gerhana Bulan yang sering terjadi. Ada gerhana Bulan parsial dan gerhana total.
Pada saat Bulan mengalami gerhana parsial, hanya sebagian dari Bulan tertutupi bayangan Bumi. Bagian yang lain tetap terang.
Saat itu, Bulan mungkin masih terlihat di langit malam, tetapi bagian yang terkena bayangan akan terlihat redup.
Kalau Bulan mengalami gerhana total, seluruh Bulan akan terletak di dalam bayangan Bumi, teman-teman.
Bulan akan terlihat merah atau merah kecokelatan karena cahaya Matahari yang melewati atmosfer Bumi menyoroti Bulan.
Meski begitu, setelah gerhana berakhir, Bulan akan kembali terlihat seperti biasa dengan terang sesuai fasenya.
Ketinggian di Langit
Bulan juga sama seperti benda langit lainnya. Seperti Matahari, Bulan juga bergerak melintasi langit.
Pada malam hari, Bulan terbit di timur dan mencapai titik tertingginya di langit sebelum akhirnya terbenam di barat.
Jika Bulan berada dalam posisi rendah di langit, maka bangunan, pohon, hingga gunung bisa menghalanginya.
Ketika Bulan terbit, ia biasanya berada di cakrawala timur dan harus naik lebih tinggi di langit sebelum bisa dilihat jelas.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR