Bobo.id - Fenomena antariksa Badai Matahari dikabarkan akan terjadi lebih cepat, yakni pada akhir tahun 2023.
Sebagai pusat tata surya, Matahari adalah benda langit yang misterius. Apalagi sulit untuk menyelidikinya mendalam.
Tidak seperti Mars atau planet lain, kita tak akan pernah bisa mendarat di Matahari. Mendekatinya pun saja tidak.
Bukan tanpa alasan, Matahari memiliki suhu permukaan yang sangat panas. Suhunya bisa mencapai 5.500 derajat celcius!
Oleh karena itu, para ilmuwan hanya bisa mengamatinya dari jauh. Salah satu yang diamati adalah Badai Matahari.
Bersumber dari Kompas.com, Badai Matahari adalah peristiwa berupa ledakan besar Matahari karena ada peningkatan radiasi.
Fenomena ini bisa berdampak serius pada teknologi di Bumi serta satelit karena meningkatnya paparan radiasi.
Ternyata Badai Matahari sudah terjadi beberapa kali. Beberapa di antaranya jadi yang terparah. Apa saja? Simak informasinya, yuk!
Badai Matahari 1859 atau Peristiwa Carrington adalah Badai Matahari terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah.
Dinamakan Carrington karena didokumentasikan oleh Richard Carrington dengan teleskop observatorium pribadinya.
Ilmuwan NASA menyebut Badai Matahari yang terjadi pada 1 September 1859 itu adalah yang terparah dalam 500 tahun terakhir.
Baca Juga: Akan Terjadi Lebih Cepat, Apa Saja Dampak Badai Matahari Bagi Bumi?
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | space.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR