Bobo.id - Di Bumi, kita mengenal Gunung Everest sebagai gunung tertinggi di dunia. Bagaimana dengan tata surya?
Di lingkup tata surya, gunung tertinggi berada di Planet Mars. Tingginya hampir tiga kali lebih tinggi dari Gunung Everest, lo!
Bersumber dari Kompas.com, gunung bernama Olympus Mons ini berada di Tharsis Montes, wilayah vulkanik Mars.
Olympus Mons ini merupakan jenis gunung berapi perisai, yang terbentuk dari lava yang mengalir di sisinya.
Para ilmuwan terus mempelajarinya hingga ditemukan bukti kalau di sekitar Gunung Olympus Mons ada air yang luas.
Olympus Mons Dikelilingi Air
Para peneliti telah menganalisis gambar Olympus Mons di Mars, yang merupakan gunung berapi tertinggi di tata surya.
Menurut peneliti, ada sebidang tanah di dekat wilayah utara gunung terbentuk ketika lava panas keluar dari puncak.
Lava jutaan tahun lalu itu diperkirakan mengalir ke es dan air di kaki gunung sehingga mengakibatkan tanah longsor.
Tanah longsor ini membentang sekitar 1.000 kilometer dari gunung berapi dan mengeras selama ribuan tahun.
Baca Juga: Gunung Tertinggi di Tata Surya Terletak di Planet Mana? Ini Faktanya
Sebidang tanah itu disebut dengan Lycus Sulci. Dalam istilah geologi, Sulci memiliki arti yakni alur paralel.
Hal ini didapatkan dari sebuah foto yang diambil oleh pengorbit Mars Express yang merayakan 20 tahun mengelilingi Mars.
Wawasan ini muncul setelah bukti geologi serupa ditemukan, isinya tentang tebing raksasa di sekitar Olympus Mons.
Para peneliti percaya kalau tebing atau lereng curam itu menandai garis pantai yang ada cekungan besar tempat air.
Hasil terbaru pun mendukung gagasan itu, yakni bagian bawah gunung runtuh ketika air es dan lava bertemu.
Keruntuhan ini terjadi dalam bentuk batu-batu besar dan tanah longsor yang menyebar luas ke daratan sekitarnya.
Apakah Lycus Sulci Bisa Ditinggali?
Karena pernah ada air di sana, beberapa dari antara kita mungkin berpikir kalau wilayah itu bisa ditinggali.
Meski kemungkinannya menggiurkan, hasil baru tidak menyimpulkan terkait Lycus Sulci ramah terhadap kehidupan.
Namun di Bumi, studi penelitian di tahun 2019 menunjukkan bahwa jangkrik lava bisa bertahan hidup di sana.
Yap, mereka bisa bertahan hidup di tengah panasnya lava yang terik dan tak kenal ampun setelah letusan gunung berapi.
Baca Juga: 6 Deretan Gunung Tertinggi di Tata Surya, Ada yang Tiga Kali Lebih Tinggi dari Gunung Everest!
Kehadiran air cair di masa lalu planet mars ini memang merupakan kabar baik bagi kehidupan secara umum.
Meski begitu, para ilmuwan berpendapat kalau semua organisme yang dulu pernah hidup di Mars musnah bersama lautan.
Hanya sedikit orang yang berpendapat bahwa organisme bersel tinggal masih ada di dalam lapisan es planet ini.
Yap, ini karena hingga saat ini masih belum ada yang bisa menebak apakah mereka masih ada hingga saat ini.
Bagaimana Olympus Mons Terbentuk?
Sama seperti di Bumi, pembentukan olympus mons terkait dengan aktivitas geologi yang kompleks dan panjang.
Gunung Olympus Mons disebut terbentuk akibat pergerakan magma dari dalam kerak Mars menuju ke permukaan.
Lapisan litosfer Mars yang lebih tipis dari Bumi memungkinkan magma untuk lebih mudah mencapai permukaan.
Salah satu alasan mengapa Olympus Mons punya dimensi yang begitu besar adalah aliran lava yang sangat panjang.
Atmosfer Mars yang tipis membuat tekanannya jadi lebih rendah sehingga aliran lava bisa menyebar lebih jauh.
Olympus Mons terus memuntahkan magma selama jutaan tahun hingga menghasilkan gunung berapi terbesar.
Baca Juga: Inilah Gunung Berapi Tertinggi di Tata Surya
----
Kuis! |
Apa jenis gunung Olympus Mons? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,space.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR