Bobo.id - Belum lama ini, di sekitar Puerto Rico terekam fenomena alam langka akibat Badai Franklin, tepatnya pada 20 Agustus lalu.
Puerto Rico merupakan negara yang juga bagian dari Amerika Serikat, teman-teman.
Bersumber dari Livescience, fenomena alam langka ini ditangkap oleh seorang fotografer bernama Frankie Lucena saat Badai Franklin sedang berlangsung.
Badai Franklin adalah salah satu badai tropis yang terjadi di Samudra Atlantik.
Ketika mengamati badai, tiba-tiba ada petir besar meledak lurus ke atas, keluar dari awan badai, kemudian berhenti tepat di bawah langit.
Diketahui, kilatan petir itu disebut 'jet raksasa' yang paling langka dan paling kuat.
Petir 'jet raksasa' ini memiliki kekuatan mencapai 50 kali lipat kekuatan sambaran petir pada umumya.
Ketika terbentuk, petir dapat naik lebih dari 80 kilometer di atas permukaan bumi, hingga menyentuh bagian bawah lapisan ionosfer.
Jadi, petir 'jet raksasa' diperkirakan berhenti di bagian bawah luar ruang angkasa.
Sebab, ruang angkasa dimulai pada ketinggian 100 kilometer di atas permukaan laut, sedangkan ionosfer sekitar antara 80 hingga 640 kilometer di atas permukaan laut.
Faktanya, fenomena petir 'jet raksasa' memang lebih sering ditemukan di wilayah tropis selama badai tropis meningkat.
Baca Juga: Fenomena Super Blue Moon Tahun Ini Jadi yang Terakhir Sebelum 2037, Ini Alasannya
Petir ini disebut langka karena tidak datang dari atas menuju ke permukaan bumi, melainkan dari bawah melesat ke atas.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mencari tahu tentang badai tropis dan dampaknya bagi lingkungan.
Badai tropis adalah sistem cuaca besar yang berkembang di lautan tropis dan subtropis.
Fenomena ini termasuk dalam kategori gangguan cuaca yang lebih besar yang dikenal sebagai siklon tropis.
Badai tropis memiliki karakteristik berupa angin kencang, hujan lebat, awan tebal, dan tekanan udara rendah di pusatnya.
Ketika berlangsung, badai tropis memiliki angin dengan kecepatan mencapai 119 kilometer per jam.
Jika badai tropis berkembang lebih lanjut dan anginnya lebih dari kecepatan tersebut, maka badai disebut sebagai hurikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hurikan adalah angin pusar dengan kecepatan yang luar biasa di daerah tropis.
Badai tropis dapat memiliki dampak yang sangat merusak, termasuk angin kencang yang dapat merusak bangunan, hujan lebat, dan gelombang laut tinggi.
Badai tropis atau badai dalam skala umum seringkali disertai dengan petir dan kilat.
Ini karena adanya proses yang terjadi dalam awan badai yang menghasilkan muatan listrik yang berpotensi menciptakan petir.
Baca Juga: Bisa Berubah Warna, Bagaimana Terbentuknya Fenomena Alam Antelope Canyon?
Dalam awan badai, terdapat pergerakan partikel-partikel air, es, dan hembusan angin yang rumit.
Partikel-partikel ini berinteraksi dan menghasilkan muatan listrik. Ketika terjadi pergeseran dan gesekan antara partikel-partikel ini, elektron dapat dipindahkan antara partikel-partikel tersebut.
Kemudian menyebabkan terbentuknya muatan listrik positif dan negatif dalam awan. Proses ini kemudian mengakibatkan partikel-partikel positif dan negatif terpisah.
Partikel positif berkumpul di bagian atas awan, sementara partikel negatif berkumpul di bagian bawahnya.
Perbedaan muatan listrik antara bagian atas dan bawah awan menyebabkan terbentuknya medan listrik yang kuat antara awan dan permukaan bumi.
Ini adalah salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya petir.
Petir merupakan wujud dari pelepasan energi yang sangat besar dan seringkali disertai oleh suara gemuruh yang dikenal sebagai guntur.
Fenomena ini terjadi dalam banyak jenis badai, termasuk badai tropis, karena proses yang terjadi dalam awan yang mengandung air dan partikel-partikel listrik.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa itu Badai Franklin? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR