Bobo.id - Setelah fenomena hujan meteor Perseid pada Agustus lalu, adakah hujan meteor selanjutnya?
Beruntungnya, pada bulan Oktober mendatang, kita bisa menyaksikan hujan meteor berikutnya, teman-teman.
Bersumber dari space.com, diperkirakan antara tanggal 6 Oktober hingga 10 Oktober 2023 akan ada hujan meteor Draconid.
Sementara puncaknya berlangsung sekitar 8-9 Oktober 2023.
Sama seperti hujan meteor lainnya, hujan meteor Draconid juga merupakan salah satu hujan meteor tahunan yang terjadi di langit bumi.
Hujan meteor Draconid terjadi karena Bumi melewati bongkahan es dan batu yang ditinggalkan oleh Komet 21P/Giacobini-Zinner.
Menurut NASA, Komet 21P/Giacobini-Zinner melewati Bumi setiap 6,6 tahun sekali.
Terakhir kali Komet 21P/Giacobini-Zinner mencapai titik paling dekat dengan Matahari yaitu pada 10 September 2018.
Nah, kali ini kita akan mengenal fakta menarik hujan meteor Draconid. Yuk, simak!
Fakta Unik Hujan Meteor Draconid
Hujan meteor Draconid dinamai setelah konstelasi Draco (Naga) karena titik radiannya, yaitu titik tempat meteornya tampak berasal di langit, terletak di dekat konstelasi tersebut.
Baca Juga: Ada Fenomena Bintik Merah Besar di Planet Jupiter, Bagaimana Terbentuknya?
Intensitas hujan meteor Draconid dapat sangat bervariasi dari tahun ke tahun.
Kadang-kadang, hujan Draconid dapat menghasilkan hujan meteor yang sangat spektakuler, dengan ratusan hingga ribuan meteor per jam.
Namun, di tahun-tahun lain, hujan meteor ini bisa sangat lemah atau bahkan hampir tidak terlihat.
Perlu diketahui, puncak hujan meteor Draconid cenderung berlangsung singkat, seringkali hanya beberapa jam.
Oleh karena itu, jika kita telah mengetahui jadwal puncak hujan meteor Draconid, sebaiknya segera bersiap mengamati langit malam.
Cara paling baik untuk menikmati hujan meteor Draconid adalah dengan memastikan langit sekitar kita gelap, tanpa polusi cahaya.
Kemudian, bersiaplah selama 30 menit agar mata kita menyesuaikan dengan kegelapan, sehingga pemandangan hujan meteor dapat terlihat jelas meski tanpa alat optik.
Mengenal Komet 21P/Giacobini-Zinner
Setelah mengetahui hujan meteor Draconid berkaitan dengan Komet 21P/Giacobini-Zinner, kita akan mengenali keunikan komet ini.
Komet ini dinamai setelah dua astronom yang secara independen menemukannya, yakni Michel Giacobini dari Prancis dan Ernst Zinner dari Jerman pada tahun 1900.
Komet 21P/Giacobini-Zinner telah menjadi target dari misi luar angkasa.
Baca Juga: Komet Nishimura Akan Melintasi Bumi pada September 2023, Bisakah Dilihat dari Indonesia?
Pada tahun 1985, pesawat luar angkasa ESA (European Space Agency) bernama Giotto melakukan penerbangan mendekat ke komet ini.
Misi Giotto memberikan wawasan yang berharga tentang karakteristik fisik komet dan mengambil gambar pertama inti komet.
Inti komet adalah bagian padat dari komet yang terdiri dari es, batu, dan debu, dengan bentuk mirip seperti kentang.
Saat komet ini mendekati Matahari, panas matahari menyebabkan es dalam inti komet menguap, menciptakan ekor komet yang spektakuler yang bisa terlihat dari Bumi.
Pengamatan paling terkenal tentang Komet 21P/Giacobini-Zinner dilakukan pada tahun 1913, yaitu ketika komet ini terlihat sangat terang hingga bisa dilihat tanpa alat optik apapun.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Kapan perkiraan berlangsungnya hujan meteor Draconid? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR