Bobo.id - Ketika melihat ke langit malam yang cerah, kita akan melihat ada banyak sekali bintang yang bertaburan.
Tidak heran, ini karena galaksi yang kita tinggali sekarang yakni Bima Sakti punya 200 sampai 400 miliar bintang.
Meski begitu, tidak semua bisa dilihat manusia. Jumlah bintang yang bisa dilihat dari satu titik dunia sekitar 2.500.
Jumlah ini tidak tetap karena Bima Sakti terus kehilangan bintang lewat supernova dan menghasilkan bintang baru.
Dengan banyaknya jumlah bintang di langit malam itu, kira-kira berapa jarak antar bintang, ya? Cari tahu, yuk!
Jarak Antar Bintang
Menurut National Radio Astronomy Observtory, jarak rata-rata antara dua bintang di Bima Sakti itu sekitar 5 tahun cahaya.
Jika memakai penghitungan matematika, jaraknya sekitar 29 triliun mil atau 47 triliun kilometer. Jauh, ya!
Namun, mata manusia tidak selalu bisa melihatnya. Kita sering melihat potret dua dimensi dari bintang terang.
Bersumber dari Live Science, bisa saja satu bintang yang terlihat adalah dua bintang yang saling terikat.
Sementara itu, masing-masing bintang dalam suatu konstelasi mungkin terpisah lebih jauh dari yang terlihat.
Baca Juga: Tampak di Langit Malam, Apakah Planet Memancarkan Cahaya seperti Bintang?
Jadi ketika melihat dua bintang bersebelahan di langit, mungkin saja bintang itu tidak benar-benar bersebelahan.
Jarak antar bintang itu bisa bervariasi. Misalnya, Matahari berjarak 40 triliun kilometer dari bintang terdekat.
Bersumber dari Space.com, bintang terdekat tetangga dari Matahari adalah bintang Proxima Centauri.
Jarak Bintang Bisa Berubah
Tahukah teman-teman? Ternyata jarak antara satu bintang dengan bintang yang lainnya tidak sama setiap waktu.
Ini karena setiap bintang yang ada di Galaksi Bima Sakti bisa bergerak. Sayangnya, kita tak bisa melihatnya.
Yap, di mata kita, semua bintang tampak statis dan tetap di tempatnya karena jaraknya yang sangat jauh.
Meski begitu, jika ada manusia yang hidup selama ribuan tahun, maka ia bisa melihat konstelasinya berubah.
Ketika konstelasi berubah karena bintang yang bergerak, artinya jarak bintang yang ada di langit juga berubah.
Pemahaman peneliti saat ini adalah sebagian besar bintang lahir di kelompok yang relatif dekat satu sama lain.
Namun seiring berjalannya waktu, pengaruh medan gravitasi keseluruhan galaksi bisa menyebabkan bintang itu menyebar.
Baca Juga: Ada Lubang Hitam yang Aktif Memakan Bintang Seukuran Matahari, Apa Namanya?
Pengaruh Gravitasi Bima Sakti
Nah, tarikan gravitasi Bima Sakti yang kuat biasanya akan menghentikan bintang agar tak bergerak terlalu jauh.
Meski begitu, ada beberapa bintang yang dapat melarikan diri dari galaksi asalnya dan bintang tetangganya.
Bintang yang bergerak hingga kecepatan cukup tinggi akan terbebas dari tarikan gravitasi galaksinya.
Mekanisme terjadinya hal ini di Bima Sakti akan melibatkan lubang hitam raksasa yang ada di galaksi kita.
Bersumber dari Live Science, lubang hitam itu dijuluki Sagitrius A* yang ukurannya 4 juta kali massa Matahari.
Jika ada bintang yang kebetulan melintas sangat dekat dengan lubang hitam, maka bintang itu bisa tidak tertelan.
Mengapa bisa begitu? Ini karena sebuah bintang itu memiliki gerakan yang sangat tinggi hingga tak tertelan.
Bintang-bintang yang mengalami metode percepatan tertentu itu akan perlahan-lahan meninggalkan galaksi.
Begitu keluar, mereka mungkin akan melayang sendirian di ruang hampa antar galaksi yang luas dan membentang.
Nah, itulah informasi tentang jarak rata-rata antara bintang satu dengan bintang yang lain. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Kenapa Matahari disebut Bintang Paling Terang di Pusat Tata Surya?
----
Kuis! |
Berapa jumlah bintang yang ada di Bima Sakti? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR