Sementara itu, di kebun bunga mawar Istana, Nirmala dan Ratu Bidadari sedang memilih bunga mawar merah yang sudah mekar.
"Nirmala, besok kan sudah hari raya cokelat dan balon. Pak Dobleh sudah membuat cokelatnya. Nah, untuk urusan balon, aku serahkan padamu, ya," kata Ratu Bidadari dengan lembut.
"Baik, Ratu. Aku minta bantuan Oki dan Felip. Mereka sedang bermain di halaman belakang," jawab Nirmala.
"Terima kasih, Nirmala" ucap Ratu Bidadari sambil tersenyum.
Di hari yang sama, Nirmala berjalan sambil bersenandung riang menuju ke suatu tempat. Tak ketinggalan, ia membawa keranjang di tangannya.
Di dapur, ada suara seseorang yang kebingungan.
"Aduh, ini harus terus diaduk ini," keluh Pak Dobleh tanpa menghentikan tangannya yang tengah mengaduk sesuatu.
"Haaah, padahal aku belum sempat cari cetakan cokelat. Wah, wah, repot! Repot!" Pak Dobleh kebingungan. "Mana, ya? Mana, ini?"
"Hihihi," terdengar suara Nirmala cekikikan melihat Pak Dobleh kesulitan. "Pak Dobleh, perlu bantuan?"
Pak Dobleh mencari sumber suara sambil terus mengaduk cokelat di kuali.
"Ooh, Nirmala. Wah kebetulan, tolong aduk ini, ya. Aku mau mencari cetakan dulu. Tolong, ya?" pinta Pak Dobleh.
Baca Juga: Dongeng Petualangan Oki dan Nirmala: Ketapel Pembuat Onar #MendongenguntukCerdas
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR