Nah, untuk mempermudah perhitungan kecepatan revolusi bumi, kita bisa menganggap orbit bumi berbentuk lingkaran.
Keliling orbit bumi menggunakan rumus 2 × π × r, sehingga dalam satu tahun Bumi bisa menempuh jarak 940 juta kilometer.
Jika dalam satu hari ada 24 jam, maka untuk mencari kecepatan kita bisa membagikan jarak dengan waktu.
Jarak orbit bumi sebesar 940 juta kilometer dibagi dengan 24 jam, maka hasilnya 107.226 km/jam!
Meski kecepatannya luar biasa, kita bisa berdiri tegak dan melakukan aktivitas dengan lancar karena adanya gravitasi bumi.
Fakta Unik Revolusi Bumi
Seperti yang sudah disebutkan, kecepatan revolusi Bumi bervariasi selama tahun karena lintasan elipsnya.
Bumi bergerak lebih cepat saat berada pada titik terdekat dengan Matahari (perihelion) dan lebih lambat saat berada pada titik terjauh (aphelion).
Ketika Bumi berada di perihelion, yang terjadi pada musim dingin di belahan bumi utara, cenderung mengakibatkan daerah tersebut bersuhu lebih tinggi.
Sedangkan saat aphelion terjadi, Bumi berada pada jarak maksimumnya dari Matahari dalam orbitnya yang berbentuk elips.
Revolusi Bumi juga menjadi penyebab terjadinya perubahan musim.
Baca Juga: Mengulik Fenomena Alam Gua Bawah Laut Terdalam di Dunia, Berapa Kedalamannya?
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR