Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu tahu Gunung Mauna Loa?
Gunung Mauna Loa adalah gunung berapi perisai terbesar di dunia berdasarkan volume dan area permukaan.
Ketinggian puncaknya mencapai sekitar 4.169 meter di atas permukaan laut.
Gunung berapi raksasa ini sempat dikira tidak aktif lagi, karena terakhir mengalami erupsi besar pada tahun 1984.
Namun, pada 28 November 2022 lalu, tepatnya pukul 23.30 waktu setempat, terjadi letusan di Gunung Mauna Loa.
Bersumber dari Science Alert, letusan tersebut bermula di kaldera puncak Mauna Loa.
Kemudian pada pukul 07.20, Mauna Loa mengeluarkan lava dari sisi timur laut, melewati Zona Celah Timur Laut.
Tidak lama kemudian, banyak orang dari seluruh Hawaii memposting foto dan video ke media sosial yang menunjukkan langit mereka berwarna merah setelah letusan.
Mengapa fenomena alam berubahnya langit menjadi merah ini bisa terjadi?
Penyebab Langit Merah
Bersumber dari New York Post, pada saat letusan terjadi, lava yang keluar dari gunung Moana Loa.
Baca Juga: Fenomena Alam Terkenal di Indonesia, Bagaimana Anak Gunung Krakatau Muncul?
Lava adalah material bebatuan yang cair dan panas yang muncul dari dalam gunung berapi selama proses erupsi.
Lava terbentuk dari cairan magma yang keluar dari dapur magma di bawah permukaan bumi dan mencapai permukaan saat gunung berapi meletus.
Berubahnya warna langit di Hawaii berhubungan dengan abu setinggi 13.700 meter yang mengalir ke udara.
Tidak hanya abu, ternyata ada juga gas vulkanik berupa kaca lava yang terbawa angin, sehingga menyebabkan langit berwarna merah.
Selain itu, pancaran lava dari Mauna Loa memantulkan cahaya merah menyala di langit.
Apakah teman-teman tahu kenapa lava berwarna merah? Warna merah pada lava disebabkan oleh kandungan mineral dan komposisi kimia magma.
Lava yang berwarna merah mengandung tinggi besi oksida, terutama besi (III) oksida atau hematit.
Besi oksida memberikan warna merah atau cokelat pada banyak material geologis.
Lava yang baru keluar dari gunung berapi memiliki suhu yang sangat tinggi yang dapat memengaruhi warna dan kilau yang terlihat.
Saat suhu tinggi, material dalam keadaan cair dan memancarkan cahaya merah ke dalam spektrum warna.
Fakta Unik Gunung Mauna Loa
Baca Juga: Mengulik South Col, Fenomena Alam Gletser Tertinggi di Gunung Everest
Gunung Mauna Loa memiliki ekosistem alpine yang unik di puncaknya, termasuk lahan basah, vegetasi alpine, dan habitat bagi beberapa spesies tumbuhan dan hewan yang langka.
Meskipun merupakan gunung berapi aktif, pendakian Gunung Mauna Loa adalah kegiatan populer bagi pendaki gunung.
Terdapat jalur pendakian yang memungkinkan orang untuk menjelajahi keindahan alam dan pemandangan dari puncak gunung.
Menurut penelitian, Mauna Loa diduga muncul di atas permukaan laut sekitar 300.000 tahun yang lalu.
Uniknya, dalam mitologi dari Hawaii, Mauna Loa dianggap sebagai salah satu tempat tinggal dewa-dewa.
Sebelum erupsi yang terjadi pada 2022, Mauna Loa telah meletus sebanyak 33 kali sejak tahun 1843.
Oleh karena itu, Gunung Mauna Loa secara teratur dipantau oleh ilmuwan untuk memantau aktivitas vulkanik dan potensi bahaya erupsi.
Observatorium vulkanik dan jaringan seismik ada di pulau untuk memantau aktivitasnya.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Berapa ketinggian Mauna Loa? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR