Bobo.id - Pada materi Sejarah Kelas XI SMA, kita akan belajar tentang dampak kolonialisme dan imperialisme.
Sejak abad ke-15, praktik kolonialisme dan imperialisme oleh Bangsa Eropa sudah dilakukan di seluruh dunia.
Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani pada 1453 menjadi penyebab Eropa datang ke Indonesia.
Yap, bangsa Eropa datang untuk mencari rempah-rempah dan menguasai beberapa wilayah di Indonesia.
Penguasaan itulah yang kemudian disebut dengan kolonialisme dan imperialisme. Apa itu, Bo?
Kolonialisme adalah suatu paham yang dilakukan dalam upaya menguasai ekonomi di suatu negara.
Imperialisme artinya menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar.
Penerapan kolonialisme dan imperialisme memberi dampak di banyak bidang, salah satunya di bidang ekonomi.
Ketika bangsa barat dan Eropa datang ke Indonesia, banyak kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak asing.
Kebijakan itu ternyata juga memberikan banyak dampak di bidang ekonomi Indonesia. Berikut penjelasannya:
Dampak adanya kolonialisme dan imperialisme adalah munculnya kongsi dagang yang memonopoli perdagangan.
Baca Juga: 5 Dampak Negatif Adanya Kolonialisme dan Imperialisme bagi Suatu Negara
Bersumber dari Kompas.com, kongsi yang dimaksud adalah VOC atau Vereenigde Oost-Indische Compagnie.
Kongsi dagang inilah yang membuat banyak kebijakan di Indonesia dan memberi dampak berikut:
- Penguasaan komoditi ekspor oleh VOC.
- Munculnya sistem ekonomi kapitalisme.
Adanya kolonialisme dan imperialisme telah mendorong munculnya perbankan modern di Indonesia, lo.
Zaman itu, ada banyak kerajaan Indonesia yang punya mata uang sendiri. Ada juga mata uang asing dari Tiongkok.
Setelah VOC berdiri pada 1602, kegiatan perdagangan di Indonesia mulai mengalami perkembangan pesat.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu lembaga keuangan yang dapat mendukung kegiatan perdagangan itu.
Hal ini membuat didirikannya Bank van Courant. Tujuannya memberi pinjaman dengan jaminan barang berharga.
Seiring berjalannya waktu, lembaga keuangan itu kemudian mengeluarkan uang kertas pertama mereka.
Pada 1818, Bank van Courant tutup akibat krisis keuangan dan digantikan oleh De Javasche Bank pada 1828.
Baca Juga: 5 Dampak Positif Adanya Kolonialisme dan Imperialisme bagi Suatu Negara
Seperti kita tahu, tujuan kedatangan bangsa barat dan Eropa ke Indonesia adalah untuk mencari rempah-rempah.
Oleh karena itu, mereka harus membuat infrastruktur untuk mengangkut pasokan bahan makanan.
Mereka kemudian melakukan pembangunan rel kereta dan jalan raya, bahkan juga membangun waduk dan irigasi.
Salah satu jalan raya yang dibuat oleh bangsa Belanda di Indonesia adalah Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan.
Jalan itu membentang hingga 1.000 kilometer dari Anyer di Banten hingga Panarukan di Situbondo, Jawa Timur.
Selain itu, mereka juga membangun industri pertambangan dengan membuka kilang minyak bumi di Tarakan.
Namun, pembangunan infrastruktur di bidang ekonomi itu justru membuat penderitaan rakyat semakin dalam.
Ini karena rakyat Indonesia diperlakukan tidak manusiawi dengan adanya tanam paksa dan ekonomi liberal.
Selain tiga dampak yang sudah Bobo jelaskan di atas, ada juga beberapa dampak lain di bidang ekonomi, yakni:
Nah, itulah dampak kolonialisme dan imperialisme di bidang ekonomi. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
Baca Juga: Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme Beserta Contohnya, Materi IPS
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan kolonialisme? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR