Bobo.id - Bumi akan mengalami fenomena astronomi gerhana matahari cincin yang akan berlangsung pada 14 Oktober 2023.
Bersumber dari space.com, gerhana matahari cincin api ini akan terlihat di delapan negara bagian Amerika Serikat.
Masyarakat di Meksiko, Guatemala, Belize, Honduras, Nikaragua, Kosta Rika, Panama, Kolombia, dan Brasil bisa melihat dengan jelas fenomena ini.
Sebagai salah satu fenomena paling dinanti tahun ini, banyak orang ingin tahu berapa lama gerhana ini berlangsung.
Kira-kira berapa lama durasi fenomena ini, ya?
Durasi Gerhana Matahari 'Cincin Api'
Menurut The Great American Eclipse, total durasi waktu berlangsungnya gerhana matahari 'Cincin Api' yakni dua setengah jam.
Durasi tersebut terdiri dari 1,5 jam gerhana matahari sebagian, 4-5 menit gerhana matahari 'Cincin Api', dan 1,5 jam gerhana matahari sebagian.
Namun, durasi berlangsungnya gerhana matahari pada saat berada di posisi 'Cincin Api' berbeda-beda di setiap daerah.
Sebab, semakin dekat dengan jalur annularitas, semakin lama pula kita bisa melihat 'Cincin Api' pada saat gerhana.
Jalur annularitas adalah daerah di mana 'Cincin Api' dapat terlihat jelas.
Baca Juga: Mengenal 5 Planet Kerdil yang Ada di Tata Surya, Salah Satunya Pluto
Uniknya, fenomena gerhana matahari 'Cincin Api' dengan durasi terlama yakni di lepas pantai Nikaragua, Teluk Meksiko.
Meski menarik untuk dilihat, semua orang dilarang untuk melihat ke arah matahari saat gerhana sedang berlangsung.
Kita perlu menggunakan kacamata gerhana matahari, kamera, teleskop, atau teropong dengan filter matahari di depan lensanya.
Sementara itu, NASA memutuskan akan meluncurkan roket ke bayangan gerhana matahari cincin tersebut.
NASA akan meluncurkan tiga roket dari White Sands Missile Range di New Mexico, kemudian menuju targetnya yaitu ionosfer bumi.
Peluncuran roket ini bertujuan untuk mengukur perubahan atmosfer selama gerhana, dengan misi yang dinamakan Atmospheric Perturbations around the Eclipse Path (APEP).
Mengapa Gerhana Matahari Bisa Diprediksi?
Fenomena gerhana matahari 'Cincin Api' yang akan terjadi 14 Oktober mendatang termasuk fenomena astronomi yang sangat dinanti pada tahun 2023 ini.
Sebab, menurut prediksi para ilmuwan, kita akan melihat pemandangan tersebut lagi pada 2 Oktober 2024.
Pada saat itu, gerhana matahari 'Cincin Api' akan terlihat dari Samudra Pasifik, Chili bagian selatan, dan Argentina bagian selatan.
Baca Juga: Mengapa Planet Luar Memiliki Lebih Banyak Satelit Alami? Ini Alasannya
Gerhana tersebut akan berlangsung selama 7 menit 25 detik, dengan tempat terbaik menikmatinya yaitu di Pulau Paskah.
Dari informasi di atas, tentu sebagian dari kita akan bingung, bagaimana fenomena astronomi yang belum terjadi bisa diprediksi waktunya?
Gerhana matahari dapat diprediksi karena pergerakan teratur dan teratur dari Bumi, Bulan, dan Matahari.
Seperti yang sudah dipelajari di sekolah, Bumi kita berotasi mengelilingi Matahari dalam orbit elips, sementara Bulan mengelilingi Bumi dalam orbit bulan.
Kecepatan serta lama waktu rotasi ini teratur dan dapat dihitung dengan akurat, teman-teman.
Ilmuwan dapat memprediksi gerhana matahari dengan mempertimbangkan posisi Bumi, Bulan, dan Matahari pada suatu waktu tertentu.
Mereka menggunakan model matematis yang memperhitungkan periode orbitik dan gerak rotasi Bumi dan Bulan untuk menghitung kapan dan di mana gerhana akan terjadi.
Selain itu, perkembangan teknologi, seperti perangkat lunak simulasi dan komputer, memungkinkan ilmuwan untuk membuat prediksi gerhana matahari yang lebih tepat.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa itu jalur annularitas? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR