Namun, prediksi belum bisa dipastikan karena fenomena alam bukanlah suatu hal yang bisa diperkirakan secara tepat.
Mengenal Siklus Matahari
Bersumber dari Live Science, setiap 11 tahun atau lebih, medan magnet Matahari terjerat yang awalnya saling berhubungan, kemudian terputus menjadi kutub utara dan selatan.
Akibat aktivitas ini, muncullah gumpalan plasma berapi-api yang membentuk bintik gelap pada permukaan Matahari.
Sebutan untuk fenomena periode peningkatan aktivitas matahari ini yaitu Maksimum Matahari (solar maximum).
Menurut NASA, siklus Matahari yang terjadi pada periode ini disebut Solar Cycle 25.
Jika pada fenomena Minimum Matahari, medan magnet Matahari berada pada kondisi kuat dan teratur, dengan dua kutub yang jelas.
Semakin hari, medan magnet Matahari berangsur-angsur melemah, sehingga aktivitas Matahari semakin meningkat.
Ketika aktivitas Matahari meningkat, maka akan melepaskan kilatan cahaya dan radiasi terang yang dikenal sebagai jilatan api matahari.
Ketika siklus Matahari berada pada aktivitas puncak, maka dapat berisiko buruk bagi komunikasi di Bumi, terutama berjalannya satelit.
Ini juga menyebabkan pusaran kutub yang sangat besar atau cincin api, berputar mengelilingi kutub utara matahari selama lebih dari 8 jam.
Baca Juga: Gerhana Bulan Sebagian Akan Berlangsung pada 29 Oktober, Apakah Tampak dari Indonesia?
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR