Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu memperhatikan warna matahari saat terbenam?
Beberapa waktu lalu, kita telah mengenal fakta menarik tentang warna matahari yang sering digambarkan kuning.
Berdasarkan jenisnya, Matahari adalah bintang katai atau bintang G2 V.
Simbol G2 menunjukkan karakteristik bintang terpanas kedua dari bintang kelas G kuning, yang suhu permukaannya di antara 5.300 K sampai 6.000 K.
Sedangkan bintang katai adalah bintang yang memiliki massa kurang dari lima massa Matahari.
Sebagai bintang yang bisa menghasilkan cahayanya sendiri, Matahari bersinar sejak terbit hingga terbenam.
Ketika terbenam, biasanya langit akan menunjukkan warna oranye kemerahan yang indah dengan Matahari yang tampak kuning.
Namun, ada fenomena alam unik yang menyebabkan Matahari bisa berubah warna saat terbenam. Apa namanya?
Yuk, cari tahu!
Fenomena Green Flash
Bersumber dari Livescience, fenomena green flash atau kilat hijau adalah kondisi ketika sebagian matahari tampak berubah warna selama 1-2 detik.
Baca Juga: Punya Keindahan yang Luar Biasa, Apa Saja Keunikan Fenomena Alam Sungai Verzasca?
Kilatan singkat berwarna hijau ini terlihat saat matahari terbenam.
Peristiwa ini disebabkan oleh pembiasan sinar matahari, yang biasanya terjadi saat matahari terbit dan terbenam.
Pada saat tersebut, cahaya matahari melewati atmosfer, sehingga atmosfer membelokkan sinar dan memisahkan cahaya warna-warna berbeda.
Berbagai warna cahaya membelokkan jumlah panjang gelombang yang berbeda.
Nah, cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek seperti warna biru, ungu, dan hijau, dibiaskan lebih kuat dibandingkan warna lain.
Dengan begitu, cahaya hijau paling terlihat selama beberapa detik saat matahari terbenam atau terbit di atas cakrawala.
Pemandangan kilatan warna hijau ini biasanya lebih mudah diamati ketika melihat matahari terbenam di lautan.
Padang rumput dan gurun datar juga cenderung memberikan pemandangan terbaik untuk mengamati kilatan hijau, asalkan kondisi langit sedang bersih.
Langit Berwarna Oranye
Saat senja, atau terbenamnya matahari, langit akan terlihat berwarna oranye kemerahan atau kadang dengan campuran merah muda.
Apa yang menyebabkan fenomena ini, ya? Ketika matahari terbenam, sinar matahari harus melewati lapisan atmosfer yang lebih panjang.
Baca Juga: Jadi Tempat Terpanas di Bumi, Fenomena Alam Apa yang Ada di Gurun Danakil?
Sinar matahari yang lebih pendek, seperti sinar biru dan ungu, akan tersebar oleh partikel-partikel kecil di atmosfer, seperti molekul udara dan debu.
Ini membuat sinar matahari yang tersisa terutama terdiri dari panjang gelombang yang lebih panjang, seperti warna oranye dan merah.
Selain penyebaran cahaya, atmosfer juga menyerap beberapa panjang gelombang warna yang berbeda.
Warna oranye dan merah cenderung lebih tahan terhadap penyerapan atmosfer, sehingga cahaya tersebut lebih berhasil mencapai mata kita saat matahari terbenam.
Ketika matahari terbenam, seringkali ada partikel-partikel debu, polusi, atau partikel lainnya di atmosfer.
Partikel tersebut yang dapat memantulkan cahaya matahari dengan cara yang memperkuat warna oranye dan merah.
Ini menghasilkan efek oranye yang lebih kuat pada langit saat matahari terbenam.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Kenapa matahari termasuk bintang? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR