Dengan bantuan teleskop luar angkasa Hubble milik NASA, dua peneliti tersebut menyaksikan planet ekstrasurya Kepler-1625b melintas di depan bintangnya.
Peristiwa ini menyebabkan penurunan jumlah cahaya yang terlihat dari Bumi.
Dari penemuan tentang Planet Kepler-1625b tersebut, diketahui ada sesuatu yang menarik gravitasi planet ini.
Pengamatan itulah yang menyebabkan para peneliti menyadari bahwa ada satelit yang berada di belakang Planet Kepler-1625b.
Exomoon atau satelit milik Kepler-1625b ini diperkirakan berukuran seperti Planet Neptunus, atau sepertiga ukuran Kepler-1625b.
Exomoon ini dianggap langka, karena berukuran sangat besar untuk sebuah satelit.
Faktanya, exomoon memperoleh energi dari cahaya yang dipantulkan, unsur radioaktif, dan gaya pasang surut atau gravitasi dari planetnya.
Fakta Unik Eksoplanet
Setelah mempelajari keunikan exomoon yang mengorbit planet ekstrasurya, maka selanjutnya kita akan belajar mengenal planet ekstrasurya atau eksoplanet.
Eksoplanet adalah planet yang mengorbit bintang selain Matahari, sehingga letaknya berada di luar tata surya.
Penemuan eksoplanet pertama kali terjadi pada tahun 1992 ketika dua astronom Swiss, Michel Mayor dan Didier Queloz, berhasil mendeteksi eksoplanet yang mengorbit bintang 51 Pegasi.
Baca Juga: Jarang Ada yang Tahu, Ternyata Ada Salju di Antariksa, di Mana Letaknya?
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR