Menurut NASA, gas-gas lain tersebut sebagian besar merupakan sulfur dioksida, karbon monoksida, uap air, helium, argon, dan neon.
Komposisi dari atmosfer Venus menyebabkan suhu di Venus bisa mencapai 880°F atau sekitar 471°C, cukup untuk melelehkan timah.
Sebagai perbandingan, atmosfer bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas seperti argon, karbon dioksida, neon, dan dan lain-lain.
Ini berarti Venus tidak cocok untuk kehidupan makhluk hidup, karena tingginya suhu permukaan.
Dengan kondisi atmosfer seperti ini, Venus bahkan juga tidak dapat menjadi tempat pendaratan pesawat ruang angkasa dalam waktu lama.
Jika kita berdiri di permukaan Venus, yang akan terjadi adalah kita mengalami tekanan yang besar seperti tekanan sebesar 800 meter di dalam air.
Jumlah karbon dioksida yang banyak juga berhasil memerangkap panas Matahari, sehingga suhunya enam kali lebih panas dari tempat terpanas yang ada di Bumi.
Sedangkan awan Venus terbuat dari asam sulfat, belerang padat, asam nitrosilsulfat, dan asam fosfat.
Adanya awan belerang di Venus ini juga akan menyulitkan pesawat ruang angkasa untuk mendarat di permukaan planet Venus.
Alasannya karena pesawat akan dihantam oleh angin dengan kekuatan mencapai lebih dari 350 kilometer per jam.
Pantas saja, hingga saat ini tidak ada pesawat ruang angkasa yang bisa bertahan lama di Venus.
Baca Juga: Unik, Ada 10 Jenis Bulan yang Dianggap Aneh di Tata Surya, Apa Alasannya?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR