Bobo.id - Tidak lama lagi, kita akan menyambut pergantian tahun dari 2023 menjadi 2024.
Tapi tidak disangka ada satu negara yang justru masih menjalani tahun 2016, lo.
Negara itu adalah Ethiopia yang berada di Benua Afrika, karena memiliki penggalan yang berbeda.
Pergantian tahun kali ini berdasarkan pada perhitungan dengan kalender Gregorian atau masehi.
Perhitungan dengan kalender Gregorian ini sudah digunakan hampir di sebagian besar negara di dunia.
Namun berbeda dengan Ethiopia yang memiliki cara berbeda dalam penanggalannya.
Alasan Ethiopia Masih tahun 2016
Dikutip dari Kompas.com, ternyata Ethiopia memiliki kalender dengan jumlah bulan sebanyak 13.
Tentu saja jumlah itu berbeda dengan kalender masehi yang kita gunakan dengan 12 bulan di dalamnya.
Bahkan penamaan bulan pada kalender Ethiopia juga sangat berbeda dengan nama bulan yang teman-teman kenal.
Berikut nama-nama bulan yang ada di Ethiopia yang ada 13 bulan dalam satu tahun.
Baca Juga: Masih Digunakan hingga Kini, Apa Perbedaan Kalender Masehi dan Hijriah?
Nama-nama bulan di Ethiopia memang unik karena menggunakan bahasa Ge'ez.
Sistem kalender ini diberi nama dengan Kalender Ge'ez yang sesuai dengan bahasa liturgi Ethiopia yaitu Ge'ez.
Selain itu, kalender ini juga dikenal sebagai Tahun Suci Ethiopia yang masih digunakan hingga saat ini.
Kalender Ge'ez ini bukanlah kalender surya murni seperti yang kita gunakan.
Jadi, kalender ini dibuat dengan mengombinasikan kalender surya dan kalender lunar.
Karena itu, perhitungan kalender ini terdiri dari 13 bulan, dengan 12 bulan terdiri dari 30 hari dan satu bulan terakhir hanya terdiri dari lima atau enam hari.
Bulan terakhir yang disebut Pagume akan menjadi lima hari pada tahun biasa, dan enam hari pada tahun kabisat.
Meski begitu masih ada kemiripan antara kalender Gregorian dengan kalender Ge'ez yaitu adanya tahun kabisat.
Adanya tahun kabisat ini membuat adanya satu hari ekstra yang pada kalender Gregorian terjadi di bulan Februari dan kalender Ge'ez pada bulan Pagume.
Selain itu, penggunaan hitungan hari pada kalender Ge'ez juga berbeda, lo.
Baca Juga: Jadi Budaya Jawa yang Terkenal, Ini Pengertian Weton dan Fungsinya
Pada kalender di Ethiopia hari akan dimulai waktu matahari terbenam.
Jadi, jam 06.00 pagi di kalender Ethiopia akan setara dengan jam 12.00 siang di kalender Gregorian.
Penggunaan Kalender Ge'ez
Perbedaan yang sangat signifikan inilah yang membuat Ethiopia masih menjalani tahun 2016.
Tapi, penggunaan kalender ini hanya berlaku untuk kegiatan agama dan budaya saja.
Kalender ini punya peranan penting dalam menentukan waktu perayaan dan ritual keagamaan di negara ini.
Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari termasuk kegiatan bisnis, kalender yang digunakan adalah kalender Gregorian seperti yang kita gunakan.
Nah, itu beberapa hal menarik tentang penanggalan berbeda yang ada di Ethiopia.
Baca Juga: Mengapa Bulan Februari Hanya Terdiri dari 28 Hari? Ternyata Ini Alasannya
----
Kuis! |
Apa nama kalender di Ethiopia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR