Bobo.id - Teman-teman tentu sudah mengetahui bahwa satelit yang mengorbit Bumi dibedakan menjadi dua jenis, satelit alami dan satelit buatan.
Satelit alami Bumi hanya satu, yaitu Bulan. Sementara satelit buatan di orbit Bumi berjumlah ribuan.
Hingga Januari 2024, situs pelacakan satelit 'Orbiting Now' mencantumkan sekitar 8.377 satelit buatan aktif di berbagai orbit Bumi.
Apakah teman-teman sudah tahu apa itu satelit?
Menurut penjelasan NASA, satelit adalah bulan, planet, atau mesin yang mengorbit suatu planet atau bintang.
Satelit buatan membantu manusia memprediksi cuaca, menangkap gambar ruang angkasa, meneruskan sinyal komunikasi telepon, dan menerima sinyal GPS.
Satelit buatan pertama yang berhasil dibuat manusia adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Rusia pada 4 Oktober 1957.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mengenal fakta unik satelit.
Kira-kira bagaimana cara satelit bisa sampai ke angkasa? Lalu, setelah sampai di sana, bagaimana satelit bisa bertahan dan tidak jatuh?
Yuk, cari tahu jawabannya bersama!
Bagaimana Satelit Sampai ke Angkasa?
Baca Juga: Apakah Planet Lain di Tata Surya Mengalami Rotasi Seperti Bumi? Ini Faktanya
Bersumber dari NASA, sebagian besar satelit diluncurkan ke ruang angkasa dengan roket.
Dengan adanya roket, manusia bisa mengirimkan lebih dari 12.000 satelit ke antariksa sejak 1957, menurut Badan Antariksa Eropa.
Faktanya, roket membutuhkan kecepatan setidaknya 7,9 mil per detik atau lebih dari 28.000 kilometer per jam untuk mengorbit Bumi.
Yap, dengan kisaran kecepatan tersebut, roket bisa membawa satelit ke ruang angkasa.
Satelit mengorbit Bumi pada ketinggian yang berbeda, kecepatan yang berbeda, dan jalur yang berbeda.
Dua jenis orbit yang paling umum dilalui satelit yaitu geostationary dan polar.
Satelit geostationary bergerak dari barat ke timur, melintasi garis khatulistiwa, serta memiliki kecepatan yang sama dengan putaran Bumi.
Sementara satelit yang mengorbit kutub (polar) bergerak ke arah utara-selatan dari kutub ke kutub.
Jadi, saat Bumi berputar di bawahnya, satelit ini dapat memindai seluruh bumi, satu demi satu.
Bagaimana Satelit Bisa Terus Bertahan?
Ketika sudah sampai di angkasa, satelit akan mempertahankan kecepatannya agar terus seimbang dengan gaya gravitasi bumi.
Baca Juga: Tahun 2024 Ini Akan Ada Gerhana Matahari Total, Kapan Berlangsungnya?
Kecepatan awal satelit yang dipertahankan saat terlepas dari roket cukup untuk menjaga satelit tetap berada di orbit selama ratusan tahun.
Bersumber dari National Environmental Satellite, Data, and Information Service (NESDIS) milik NOAA, ada dua faktor yang membantu satelit bertahan di angkasa.
Pertama, kecepatannya yang konstan, dan yang kedua adalah tarikan gaya gravitasi bumi.
Oleh karena itulah, satelit yang mengorbit lebih dekat ke Bumi membutuhkan kecepatan lebih besar untuk menahan tarikan gravitasi yang kuat.
Apakah faktor tersebut juga menjadi penyebab satelit tidak saling bertabrakan?
Sebenarnya, satelit yang satu dengan satelit lain bisa saling bertabrakan, namun hal ini jarang terjadi karena orbitnya berbeda.
Namun, orbit satelit bisa berubah seiring waktu, sehingga memungkinkan terjadi kecelakaan.
Pada bulan Februari 2009, dua satelit komunikasi milik Amerika dan Rusia bertabrakan di ruang angkasa.
Kasus tersebut diyakini sebagai pertama kalinya peristiwa tabrakan antarsatelit buatan manusia secara tidak sengaja.
----
Kuis! |
Apa nama satelit buatan pertama? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | NASA,NOAA |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR