Bobo.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya Siklon Tropis Anggrek pada Selasa (16/1) lalu di perairan barat daya Indonesia.
Bersumber dari Kompas.com, kecepatan angin saat terjadinya siklon tersebut mencapai 40 knot, atau setara dengan 75 km/jam.
Siklon Tropis Anggrek berada di sebelah barat di Indonesia, jaraknya sekitar 1.100 kilometer dari Bengkulu.
Menurut perkiraan BMKG, siklon ini akan hilang dalam waktu tiga hari ke depan, yakni sekitar 21-22 Januari 2024.
Akibat siklon tropis tersebut, wilayah Samudra Hindia barat, Kepulauan Nias, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, serta Selat Sunda bagian selatan dilanda gelombang tinggi.
Gelombang setinggi 2,5-5 meter juga terjadi di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, perairan Kepulauan Enggano, dan Samudra Hindia selatan Banten.
Indonesia termasuk negara yang sering terdampak siklon tropis. Apakah siklon tropis hanya terjadi di daerah tropis?
Nah, kita akan cari tahu informasi lengkapnya dari artikel berikut ini!
Apa itu Siklon Tropis?
Bersumber dari Encyclopaedia Britannica, siklon tropis merupakan badai melingkar yang berasal dari lautan tropis hangat.
Fenomena ditandai dengan tekanan atmosfer rendah, angin kencang, dan hujan yang lebat.
Baca Juga: Fenomena Alam di Musim Hujan, Bagaimana Kilat Terang Bisa Muncul?
Siklon tropis menghasilkan angin dengan kecepatan melebihi 119 km/jam, karena mengambil energi dari permukaan laut lalu mempertahankannya selama berada di atas air hangat.
Jika pada kondisi paling ekstrem, angin siklon tropis dapat mencapai kecepatan hingga 240-320 km/jam.
Pada saat itu, terjadi juga gelombang badai yang tingginya mencapai 6 meter di atas permukaan laut.
Apakah fenomena ini hanya terjadi di negara-negara tropis?
Sebenarnya, siklon tropis memiliki sebutan lain di berbagai belahan dunia. Di Samudra Atlantik Utara dan Pasifik Utara bagian timur, ini disebut badai (hurricanes).
Di Pasifik Utara bagian barat, sekitar Filipina, Jepang, dan Tiongkok disebut sebagai topan.
Di Pasifik Selatan bagian barat dan Samudra Hindia, badai ini disebut sebagai siklon tropis parah, siklon tropis, atau siklon.
Jadi, siklon tropis juga dapat terjadi di berbagai wilayah dunia, hanya saja disebut dengan nama berbeda, karena semuanya merupakan jenis badai yang sama.
Kenapa Berasal dari Lautan?
Air laut yang hangat memberikan energi yang diperlukan untuk menguatkan badai tropis.
Sebab, ketika air laut menjadi hangat hingga mencapai suhu tertentu, ini dapat memicu pembentukan badai tropis.
Baca Juga: Bisa Memicu Cuaca Ekstrem di Indonesia, Apa Itu Siklon Tropis Anggrek?
Badai tropis memiliki karakteristik berupa angin kencang, hujan lebat, awan tebal, dan tekanan udara rendah di pusatnya.
Ketika berlangsung, badai tropis memiliki angin dengan kecepatan mencapai 119 kilometer per jam.
Badai tropis dapat memiliki dampak yang sangat merusak, termasuk angin kencang yang dapat merusak bangunan, hujan lebat, dan gelombang laut tinggi.
Badai tropis lebih sering ditemukan di Samudra Atlantik, tempat bertemunya udara dingin dari utara dan udara hangat dari selatan.
Perbedaan suhu antara dua massa udara ini dapat memicu bertemu dan terciptanya sistem tekanan rendah yang mendukung pembentukan badai.
----
Kuis! |
Kapan Siklon Tropis Anggrek berhenti? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR