Wilayah tempat suku Asmat berada disebut selalu hujan setiap harinya dengan curah hujan per tahun sekitar 3.000 hingga 4.000 milimeter per tahun.
Sedangkan daerah pesisir selalu mengalami pasang surut air laut yang membuat tempat tinggal suku ini selalu basah.
4. Pengukir Andal yang Diakui Internasional
Suku Asmat terkenal dengan kemampuannya dalam membuat ukiran terlebih membuat patung.
Dikutip dari Kompas.com, kemampuan mengukir suku Asmat sangat luar biasa hingga diakui secara internasional, lo.
Ukiran dari suku Asmat biasanya berupa simbol leluhur atau simbol kehidupan sehari-hari dan kecintaan pada alam.
5. Makna dari Berbagai Simbol di Ukiran
Suku Asmat punya beberapa simbol menarik untuk menggambarkan sesuatu yang berharga, seperti simbol pohon, nuri, dan burung kakatua.
Tiga simbol itu sering digunakan sebagai bentuk rasa menghargai perempuan suku Asmat dan alam tempat mereka tinggal.
Ada juga simbol lain yang disebut mbis merupakan simbol untuk menghormati nenek moyang.
Simbol perahu juga sering dibuat yang dipercaya sebagai kendaraan nenek moyang di alam lain.
Baca Juga: 5 Keunikan Suku Baduy di Banten, dari Pakaian hingga Aturan yang Ketat
Source | : | Kompas.com,Gramedia Blog |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR