Bobo.id - Beras adalah salah satu makanan pokok yang banyak dikonsumsi di seluruh dunia, termasuk Indoneia.
Sebagai makanan pokok, beras harus disimpan dengan baik agar kualitas konsumsinya tidak menurun.
Namun, ketika disimpan, tak jarang beras malah dikerumuni kutu yang dapat mengganggu kualitas beras.
Sebagai informasi, kutu beras itu bisa merusak tektur, rasa, dan kandungan gizi pada beras yang disimpan, lo.
Hmm, memangnya bagaimana cara menyimpan beras agar tidak berkutu dan tetap awet? Simak informasinya, yuk!
1. Gunakan Wadah Kedap Udara
Perlu diketahui, kutu beras dapat berkembang biak dengan mudah di tempat yang lembab dan juga hangat, lo.
Oleh karena itu, untuk mencegah kutu masuk dalam beras, penting menyimpan beras di wadah kedap udara.
Wadah kedap udara dapat mencegah kutu masuk dan keluar serta menjaga kualitas dan kesegaran beras.
Teman-teman bisa memilih wadah yang terbuat dari plastik, kaca, atau stainless steel dengan tutup rapat.
2. Simpan di Tempat Sejuk dan Kering
Seperti kita tahu, suhu dan kelembaban yang tinggi dapat mempercepat pertumbuhan kutu beras, lo.
Baca Juga: Apa Saja Sumber Daya Alam Unggulan Negara-Negara ASEAN? Materi IPS
Oleh karena itu, ada baiknya untuk menyimpan beras di tempat yang sejuk dan kering, seperti dapur dan gudang.
Kalau mau meletakkan di dapur, jangan lupa bersihkan dapur secara rutin, mulai dari mengelap hingga mengepel.
Jika ada makanan yang terkontaminasi kutu seperti tepung, sebaiknya segera buang agar tidak masuk ke beras.
Hindari menyimpan beras di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau dekat dengan sumber panas.
3. Tambahkan Bahan Alami
Untuk menyimpan beras agar tidak berkutu, kita juga bisa menambahkan beberapa bahan alami ke dalamnya, lo.
Ada beberapa bahan alami yang bisa bantu mencegah kutu beras, yakni daun salam, bawang putih, dan cengkeh.
Daun salam memiliki aroma kuat dan tidak disukai kutu beras. Letakkan beberapa lembar daun salam di wadah beras.
Bawang putih memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang bisa bantu membantu mencegah kehadiran kutu beras.
Sementara itu, cengkeh juga memiliki aroma kuat yang dapat mencegah kutu beras bersarang di beras.
Untuk hasil yang baik, pastikan teman-teman meletakkan bahan-bahan alami dalam beras di wadah rapat, ya.
Baca Juga: Benarkah Beras Harus Dicuci Dulu Sebelum Dimasak? Ini Penjelasannya
4. Taruh Beras dalam Kulkas
Cara selanjutnya untuk menyimpan beras agar bebas kutu yakni dengan menaruhnya di dalam kulkas.
Bersumber dari Kompas.com, cara ini bertujuan membunuh telur atau larva yang terdapat pada beras, lo.
Teman-teman bisa memasukkan beras di dalam kulkas selama satu minggu, segera setelah kita membelinya.
Bahkan, jika teman-teman punya kulkas yang lebih besar, kita juga bisa meletakkannya di dalam freezer.
Selain bisa mencegah kutu dalam beras, cara ini juga bisa berguna untuk menjaga kesegaran pada beras.
5. Memanaskan Beras
Kalau sudah terlihat ada kutu dalam beras, kita bisa menghilangkan kutu dengan cara memanaskan beras itu.
Bersumber dari Hello Sehat, kita bisa memanaskan beras dalam oven dengan suhu 60 derajat celcius selama 1-2 jam.
Panas akan membasmi telur kutu yang mungkin ada dalam beras sehingga mengurangi risiko kutu berkembang.
Kalau tidak ada oven, teman-teman juga bisa menjemur beras di bawah sinar Matahari selama beberapa jam.
Nah, itulah beberapa cara tepat menyimpan agar bebas dari kutu. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Dulunya Makanan Para Bangsawan, Seperti Apa Beras Basmati Itu?
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa dampak kutu pada beras? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR