Perlu diketahui, suar Matahari pada kelas C lebih besar sedikit dari kelas B. Namun, ini tetap tergolong kecil.
Pada kelas C ini terjadi sedikit pelepasan radiasi, tetapi tidak menimbulkan dampak apa pun di Bumi.
Disebutkan pula bahwa suar Matahari ini tidak terkait dengan besarnya tonjolan yang terlihat saat gerhana.
Tonjolan itu ternyata merupakan struktur plasma yang terhubung ke permukaan Matahari selama berhari-hari.
Proses penonjolan ini memang bisa melemparkan plasma ke ruang angkasa, tapi ini tak terjadi saat gerhana.
Titik merah bercahaya itu adalah struktur plasma yang berumur lebih panjang dan tidak mudah meledak seperti suar.
Matahari Menjadi Tidak Aktif
Banyak orang memperkirakan suar Matahari terjadi selama GMT karena Matahari berada di puncak siklusnya.
Perlu diketahui, siklus Matahari berlangsung selama 11 tahun. Nah, puncaknya ini disebut solar maksimum.
Selama periode ini, terlihat ada bintik Matahari gelap mengotori permukaan Matahari dan sebabkan badai.
Namun, menjelang gerhana, Matahari justru menjadi tidak aktif dan hampir tidak ada bintik Mataharinya, lo.
Baca Juga: Jadi Fenomena Langka, Kapan Gerhana Matahari Total Terlama Sepanjang Sejarah?
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR