Bobo.id - Bubur ternyata tidak hanya ada di Indonesia tapi juga di berbagai negara dengan variasi rasa dan bahan.
Bubur bisa dianggap sebagai hidangan sederhana, namun keberadaannya menjadi gambaran kekayaan budaya setiap tempat.
Hidangan ini bukan hanya bisa ditemukan di wilayah Asia tapi juga berbagai tempat di Eropa, lo.
Berikut akan dikenalkan enam jenis bubur khas dari berbagai negara di dunia daerah Eropa hingga Asia.
1. Bubur Ayam dari Indonesia
Bubur ayam adalah salah satu hidangan klasik di Indonesia yang biasanya disajikan sebagai sarapan.
Bubur ini terbuat dari beras yang dimasak hingga menjadi bubur kental, disajikan dengan potongan daging ayam, irisan daun bawang, bawang goreng, dan kerupuk.
Bubur ayam biasanya disajikan dengan kuah kaldu ayam yang gurih dan bisa dipadukan dengan sambal.
Kelezatan bubur ayam tidak hanya terletak pada rasanya yang lezat, tetapi juga pada kehangatan dan kenyamanan saat memakannya.
2. Congee dari Tiongkok
Congee atau yang dikenal juga sebagai bubur putih adalah hidangan bubur klasik dari Tiongkok.
Baca Juga: Bubur Sumsum hingga Bubur Ayam, Ini 6 Menu Bubur Khas Indonesia Cocok untuk Sarapan
Bubur ini terbuat dari beras yang dimasak hingga menjadi bubur lembut dan kental.
Biasa disajikan sebagai sarapan, congee dapat disantap dengan berbagai topping seperti daging ayam, babi, atau seafood, serta bawang hijau cincang dan minyak wijen.
Congee juga sering dijadikan pilihan bagi orang yang sedang sakit karena konsistensinya yang lembut dan mudah dicerna.
3. Risotto dari Italia
Risotto adalah bubur khas Italia yang terbuat dari beras arborio atau beras carnaroli yang dimasak dengan kaldu dan bumbu-bumbu lainnya.
Proses memasak risotto dilakukan secara perlahan-lahan dengan menambahkan kaldu ke dalam beras yang dimasak sehingga menciptakan tekstur yang kaya dan krimi.
Risotto bisa disajikan dengan berbagai tambahan seperti jamur, udang, atau sayuran seperti asparagus.
Dengan rasa dari bumbu dan kaldu membuat risotto jadi hidangan yang banyak disukai.
4. Hobakjuk dari Korea Selatan
Bubur khas Korea Selatan yang cukup populer adalah hobakjuk yang terbuat dari labu kuning.
Baca Juga: Termasuk Batik, Ini 5 Jenis Kain Indah dari Berbagai Negara di Dunia
Hobakjuk biasa dibuat dengan tambahan bahan pelengkap lain seperti kacang merah dan juga tteok yang berbentuk bola kecil.
Dengan rasa manis dan tekstur lembut, makanan ini banyak disajikan untuk orang sakit dan lansia yang sulit mencerna makanan.
5. Champorado dari Filipina
Champorado adalah bubur cokelat khas Filipina yang terbuat dari beras ketan hitam yang dimasak dengan kakao bubuk dan gula.
Bubur ini biasanya disajikan sebagai sarapan atau makanan penutup dengan beberapa topping tambahan.
Jenis topping yang biasa ditambahkan adalah ikan asin yang menciptakan kontras unik antara manisnya bubur dan gurihnya ikan asin.
Selain itu, champorado juga sering disantap dengan susu kental manis untuk menambah rasa dan tekstur yang lembut.
6. Porridge dari Inggris
Porridge adalah bubur tradisional dari Inggris, terbuat dari oat yang dimasak dengan air atau susu hingga menjadi kental dan lembut.
Bubur ini sering disajikan sebagai sarapan dengan tambahan madu, buah segar, atau kismis untuk memberikan rasa manis alami.
Porridge adalah hidangan hangat yang kaya akan serat dan nutrisi. Rasanya yang lembut dan teksturnya yang kental membuatnya menjadi hidangan populer di Inggris.
Baca Juga: Makanan Pengganti Nasi yang Populer, Ini 5 Fakta Unik Gandum
Nah, itu beberapa jenis bubur yang dari berbagai negara dengan tekstur dan bahan membuat yang berbeda-beda.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa saja topping pada bubur ayam? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR