Blok Ambalat memiliki kandungan minyak dan gas yang dapat dimanfaatkan hingga puluhan tahun ke depan.
Ini artinya, sengketa batas wilayah Blok Ambalat ini tidak hanya tentang soal kepemilikan wilayah, lo.
Yap, sengketa Blok Ambalat ini juga dikarenakan potensi sumber daya alam besar di perairan tersebut.
Sejarah terjadinya sengketa Blok Ambalat adalah ketika kedua negara sedang melakukan suatu penelitian.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui landas kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Di tengah penelitian itu, ada perbedaan persepsi terhadap posisi Ambalat antara Indonesia-Malaysia.
Akhirnya, pada 27 Oktober 1969, ditandatangani perjanjian yang menyatakan Blok Ambalat milik Indonesia.
Sayangnya, satu dekade kemudian, Malaysia mengingkari perjanjian yang telah dibuat pada 1969 itu.
Pada tahun 1979, Malaysia justru memasukkan blok maritim Ambalat ke dalam peta wilayah mereka.
Hal ini tentu saja membuat pemerintah Indonesia geram. Hal ini juga diprotes negara lain, seperti Inggris.
Tahun 1980, Indonesia pun dengan tegas menyatakan protes terhadap pelanggaran Malaysia itu.
Baca Juga: Peran Mahkamah Internasional dalam Sengketa Batas Wilayah, Materi PPKn
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR