Bobo.id - Pada materi Bahasa Indonesia kelas 6 SD, kita akan membaca teks 'Kisah Sedih tentang Telepon Genggam'.
Perlu diketahui, puisi adalah karya sastra hasil dari ungkapan dan perasaan seseorang dengan bahasa terikat.
Isi dalam puisi penuh makna dengan bahasa yang dipakai cukup indah sehingga banyak orang tertarik dengan puisi.
Menurut KBBI, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat irama, matra, rima, dan penyusunan larik dan bait.
Puisi dibangun oleh beberapa unsur. Mulai dari majas, irama, kata konotasi, kata berlambang, dan imaji.
O iya, puisi kerap menggunakan kata-kata yang indah dan tidak biasa sehingga tak bisa mudah untuk dimengerti.
Oleh karena itu, kita perlu membaca puisi secara berulang-ulang atau mencari arti kata yang tak dimengerti.
Untuk menguji pemahaman tentang puisi, kita diajak membaca puisi 'Kisah Sedih tentang Telepon Genggam'.
Puisi itu berisi curahan hati seorang anak yang kesepian karena orang sekitarnya sibuk dengan telepon genggam.
Penulis merasa bahwa hadirnya telepon genggam telah mencuri kehidupan bahagia bersama orang sekitarnya.
Baca Juga: 15 Contoh Penggunaan Imaji Taktil dalam Puisi, Materi Bahasa Indonesia
Untuk menguji pemahaman, kita diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang ada di halaman 183-184.
Apakah teman-teman sudah menemukan jawabannya? Berikut ini Bobo akan berikan alternatifnya. Simak, yuk!
Jawaban:
Tema puisi 'Kisah Sedih tentang Telepon Genggam' adalah tentang anak yang sedang merasa kesepian.
Untuk menentukan tema puisi, kita harus membaca puisi secara keseluruhan dan menemukan kata kuncinya.
Jawaban:
Perasaan yang paling dominan dalam puisi 'Kisah Sedih tentang Telepon Genggam' yaitu sedih dan kehilangan.
Ini didukung dengan kalimat, "Telepon genggam mencuri segalanya, ingatan orang-orang, ibuku, teman-temanku, dan kegembiraanku."
Kalimat itu mengartikan bahwa tokoh merasa sedih karena kegembiraannya hilang karena adanya telepon genggam.
Jawaban:
Tokoh dalam puisi merasa kesepian, digambarkan pada kalimat, "Aku bosan, kesepian, seperti tersesat di tengah keramaian."
Baca Juga: 15 Contoh Penggunaan Imaji Visual dalam Puisi, Materi Bahasa Indonesia
Tokoh puisi merasa kesepian karena orang-orang di sekitarnya sibuk sendiri dengan telepon genggam mereka.
Di telepon genggam, orang-orang bisa membicarakan banyak hal. Di dunia nyata, mereka tak melakukan apa-apa.
Jawaban:
Dalam puisi itu, penulis berusaha mengkritik orang-orang yang lebih asyik bergaul di dunia maya telepon genggam.
Orang-orang yang lebih asyik dengan telepon genggam cenderung melupakan pergaulannya di dunia nyata.
Jawaban:
Menurut saya, telepon genggam bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia sekaligus bisa merugikan manusia.
Agar telepon genggam bisa bermanfaat, maka kita perlu menggunakan telepon genggam secara bijak.
Selain itu, kehidupan kita tak boleh bergantung dengan telepon genggam. Dunia nyata tetap harus diperhatikan.
Nah, itulah alternatif untuk menjawab soal dari puisi 'Kisah Sedih tentang Telepon Genggam'. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 3 Jenis Imaji dalam Puisi: Visual, Auditif, dan Taktil, Materi Bahasa Indonesia
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan puisi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR