Bobo.id - Setiap melihat ke langit malam, kita akan melihat satu objek yang bersinar terang. Yap, itulah Bulan!
Bulan adalah satu-satunya satelit alami yang dimiliki oleh Bumi. Planet lain pun ada juga yang punya satelit alami.
Bahkan, ada beberapa planet yang punya puluhan hingga ratusan satelit alami, seperti Jupiter dan Saturnus.
Ternyata, tidak hanya planet yang bisa memiliki satelit alami. Sebuah galaksi juga bisa memiliki satelit alami, lo.
Secara spesifik, satelit yang mengitari galaksi juga sama-sama sebuah galaksi. Ia disebut sebagai galaksi satelit.
Apa Itu Galaksi Satelit?
Galaksi satelit adalah galaksi pendamping yang ukuran dan massanya lebih kecil daripada galaksi induknya.
Misalnya, galaksi Bimasakti berukuran 52.825 tahun cahaya. Maka, galaksi satelitnya pasti lebih kecil.
Galaksi satelit terikat pada galaksi induknya dengan cara yang sama seperti Bulan terikat gravitasi ke Bumi.
Sebagian besar dari galaksi satelit adalah jenis galaksi kerdil, yakni galaksi yang jumlahnya sangat sedikit.
Bersumber dari Info Astronomy, galaksi satelit terdiri dari sekitar 1.000 hingga beberapa miliar bintang saja.
Baca Juga: Bintang Katai Cokelat Berbeda dari Kebanyakan Bintang, Apa Alasannya?
Sebagai perbandingan, galaksi besar seperti Bimasakti kita memiliki sekitar 400 miliar bintang. Banyak, ya!
Cara Galaksi Punya Galaksi Satelit
Tahukah teman-teman? Ada setidaknya tiga cara sebuah galaksi yang besar bisa memiliki galaksi satelit, lo.
Pertama, galaksi dan galaksi satelitnya memang sudah sejak awal terbentuk bersama. Mereka saling berkaitan.
Galaksi dan galaksi satelitnya terbentuk dari awan gas dan debu molekuler raksasa di awal alam semesta.
Awan molekuler ini mengalami keruntuhan sehingga mulai membentuk kumpulan bintang sampai jadi galaksi.
Kedua, sebuah galaksi yang besar bisa memiliki galaksi satelit dengan cara menangkapnya sendiri.
Galaksi adalah sekumpulan bintang. Akumulasi massa dari bintang itu membuat gravitasinya sangat kuat.
Saking kuatnya, gravitasi galaksi bisa menarik galaksi lain yang massanya lebih kecil untuk mengitarinya.
Misalnya, galaksi Bimasakti. Sejauh ini, galaksi kita ini memiliki 59 galaksi satelit yang mengitarinya, lo.
Satu-satunya dari 59 galaksi satelit yang bisa terlihat dengan mata telanjang adalah Awan Magellan Besar.
Baca Juga: Apakah Galaksi Juga Bisa Mengalami Kematian Seperti Bintang? Ini Faktanya
Berdasarkan pengamatan 2006, Awan Magellan Besar mungkin bergerak terlalu cepat untuk mengorbit Bimasakti.
Kondisi ini memungkinkan akan terjadi tabrakan atau ia jadi terlepas dari gravitasi galaksi Bimasakti kita ini.
Ketiga, galaksi satelit bisa terbentuk dan mengitari sebuah galaksi induk karena adanya tabrakan galaksi.
Sebagai informasi, di alam semesta kita yang luas ini, tabrakan galaksi adalah fenomena yang umum, lo.
Saat tabrakan terjadi, gravitasi dua galaksi besar saling tarik menarik hingga akhirnya keduanya bertemu.
Ketika kedua galaksi yang besar itu bertemu, mereka tercerai-berai, dan kemudian membentuk satu galaksi baru.
Dalam prosesnya, material dari tabrakan galaksi yang tercerai-berai itu bisa membentuk galaksi kerdil.
Tak lama kemudian, galaksi kerdil itu akan tertarik gravitasi induk dan kelak akan menjadi galaksi satelit.
O iya, di antara galaksi satelit di Bimasakti, ada beberapa galaksi yang punya jarak paling dekat dengan Bumi, yakni:
Nah, itulah informasi tentang galaksi satelit, pengiring galaksi besar di alam semesta. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Alam Semesta Mengembang, Mengapa Galaksi Masih Bisa Bertabrakan?
----
Kuis! |
Apa nama planet yang punya banyak satelit alami? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR