Bobo.id - Buah merupakan makanan yang enak dan menyehatkan, namun ada beberapa jenis buah yang memiliki biji kecil.
Karena ukurannya yang kecil, kita mungkin tidak sadar sudah menelannya saat makan buah-buahan.
Beberapa jenis buah memang tidak menimbulkan masalah saat kita menelan bijinya.
Bahkan biji beberapa jenis buah bisa diolah kembali menjadi makanan yang lezat dan penuh nutrisi.
Namun, ada beberapa jenis buah yang justru berbahaya bila kita sampai menelan bijinya.
Berikut akan dikenalkan beberapa jenis buah tersebut, agar teman-teman bisa lebih waspada.
1. Biji Apel
Biji apel mengandung amygdalin, suatu senyawa yang dapat melepaskan sianida ketika dicerna dalam tubuh.
Sianida adalah racun yang sangat berbahaya karena dapat mengganggu kemampuan sel untuk menggunakan oksigen, yang dapat berakibat fatal.
Tanpa sengaja menelan satu atau dua biji memang tidak memberikan dampak serius bagi orang dewasa.
Namun jumlah lebih banyak atau saat dikonsumsi anak-anak bis memberikan efek keracunan yang serius dengan gejala pusing, mual, hingga hilang kesadaran.
Baca Juga: Apakah Lapisan Lilin pada Apel Berbahaya? Ini Penjelasan dan Cara Hilangkannya
Jadi, baiknya hindari mengonsumsi biji apel terlebih dalam jumlah banyak.
2. Biji Ceri
Biji ceri juga mengandung amygdalin, seperti biji apel. Ketika amygdalin terurai di dalam tubuh, ia menghasilkan hidrogen sianida, yang sangat beracun.
Satu atau dua biji ceri yang tertelan mungkin tidak akan berbahaya, tapi jumlah yang lebih besar dapat menyebabkan keracunan sianida.
Gejala keracunan sianida termasuk sakit kepala, mual, muntah, dan kebingungan.
Anak-anak sangat rentan terhadap efek berbahaya dari menelan biji ceri, jadi penting untuk memastikan biji ini dibuang dengan benar.
3. Biji Persik dan Aprikot
Seperti biji apel dan ceri, biji persik dan aprikot mengandung amygdalin.
Ketika dikonsumsi dalam jumlah besar, amygdalin dapat terurai menjadi hidrogen sianida yang berbahaya.
Mengunyah atau menghancurkan biji ini dapat melepaskan sianida lebih cepat, hingga meningkatkan risiko keracunan.
Selain itu, biji persik dan aprikot juga mengandung zat lain yang bisa menyebabkan iritasi gastrointestinal.
Baca Juga: 8 Buah yang Bisa Turunkan Asam Lambung, Ada Apel hingga Persik
Jadi, pastikan teman-teman membuang biji ini saat akan menyajikannya untuk dimakan bersama.
4. Biji Sawo
Biji sawo mengandung zat yang disebut saponin yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan jika tertelan.
Selain itu, biji sawo juga keras dan bisa menyebabkan tersedak atau kerusakan mekanis pada saluran pencernaan.
Dalam beberapa kasus, menelan biji sawo bisa menyebabkan obstruksi usus, yang memerlukan perawaran medis dengan cepat.
Gejala yang mungkin timbul efek dari menelan biji sawo adalah sakit perut, mual, muntah, dan kesulitan buang air besar.
5. Biji Leci
Biji leci mengandung hipoglicin A, suatu senyawa yang dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah yang berbahaya, terutama pada anak-anak.
Keracunan hipoglicin A bisa menyebabkan gejala seperti muntah, lemas, kebingungan, kejang, dan bahkan koma.
Keracunan ini sering terjadi ketika biji leci dikonsumsi dalam jumlah besar saat perut kosong.
Gejala dari keracunan biji leci bisa lebih berdampak buruk pada anak-anak, lo.
Baca Juga: Tak Hanya Jeruk, 7 Buah Ini Punya Kandungan Vitamin C yang Tinggi, Salah Satunya Jambu Biji
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan biji ini tidak ikut tersaji saat menyuguhkan buah ini.
Nah, itu beberapa biji buah yang berbahaya hingga beracun sehingga harus disingkirkan sebelum memakan buahnya.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa nama racun pada biji apel? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR