Bobo.id - Buah apel adalah jenis buah populer dengan kandungan nutrisi dan gizi baik untuk kesehatan tubuh.
Tapi tahukah teman-teman kalau buah apel menyimpan banyak fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui.
Buah apel menjadi buah yang sering direkomendasikan sebagai camilan sehat.
Bahkan banyak pendapat yang menyebut buah ini bisa menjadi sumber nutrisi hingga menjauhkan kita dari beragam penyakit. Namun ternyata itu tidak sepenuhnya benar, lo.
Jadi, sekarang kita akan mengenal buah apel lebih jauh dari nutrisi asal nama hingga mitos yang mengikutinya.
1. Benarkah Camilan Paling Sehat?
Dikutip dari Royal Botanic Gardens, buah apel atau Malus domestica merupakan buah populer yang sering dijadikan camilan hingga hidangan penutup.
Menariknya, buah ini juga disebut dalam sebuah pepatah Inggris yaitu "An apple a day keeps the doctor away" yang berarti kalau satu buah apel setiap hari bisa menjauhkan kita dari dokter.
Maksudnya, dengan mengonsumsi buah apel setiap hari sebagai camilan sehat, kita akan selalu sehat sehingga tidak perlu bertemu dokter.
Namun, kenyataannya buah apel bukanlah buah yang sangat kaya vitamin.
Buah ini memang mengandung banyak serat, tapi tidak dengan kandungan vitamin dan mineralnya.
Baca Juga: Apakah Lapisan Lilin pada Apel Berbahaya? Ini Penjelasan dan Cara Hilangkannya
Apel memang memiliki kandungan vitamin C namun kenyataannya kentang justru lebih memiliki banyak.
Bahkan dalam sebuah penelitian pada tahun 2015, terbukti apel saja tidak cukup membuat tubuh terhindar dari penyakit.
Jadi, penting untuk mengonsumsi apel dengan tambahan nutrisi dari makanan lainnya.
2. Menariknya Nama Apel
Apel punya nama ilmiah Malus domestica yang ternyata penamaannya mengacu pada status budidayanya yaitu pada kata domestica.
Sedangkan kata malus dalam bahasa Yunani Kuno berarti buah atau melon. Lalu dari mana kata apel?
Ternyata nama apel ini berasal dari kata 'æppel', kata Inggris Kuno yang berarti buah.
Pada abad ke-17 pun kata tersebut menjadi kata serbaguna yang digunakan untuk menggambarkan beragam jenis buah, seperti beri hingga kacang-kacangan tertentu.
Buah kurma pun disebut sebagai 'fingeræppla', sedangkan buah pisang dikenal sebagai ‘appel of paradis’, lalu buah timun dikenal sebagai ‘eorþæppla’ atau apel tanah.
Meski sekarang sudah tidak banyak digunakan lagi, namun di Prancis istilah apel yaitu pomme masih merujuk sebagai buah pada jenis tertentu.
Jadi, penyebutan kentang pun masih pomme de terre atau apel bumi yang mirip seperti penyebutan buah dengan bahasa Inggris kuno.
Baca Juga: Tetap Menarik Disajikan, Ini 5 Cara agar Warna Buah Apel Tak Berubah Setelah Dikupas
3. Racun di Dalam Apel
Buah apel punya banyak nutrisi, tapi taukah kalau di dalam buah ini juga ada racun?
Teman-teman mungkin sering dilarang makan bagian biji pada buah apel. Ternyata larangan ini karena adanya kandungan racun.
Biji apel mengandung amygdalin yang merupakan senyawa kimia dari gula dan sianida.
Bahkan dalam satu gram biji apel mengandung 0,6 mg sianida. Meski dosisnya kecil pada setiap bijinya, namun tetap memberikan risiko buruk.
4. Makanan Para Dewa
Apakah teman-teman suka dengan apel? Selain jadi buah lezat yang banyak disukai, buah ini juga punya peran penting dalam beberapa budaya di dunia.
Di negara barat, apel adalah buah yang sering digambarkan sebagai buah terlarang di Taman Eden.
Sedangkan dalam mitologi Nordik, buah ini berkaitan dengan kehidupan para dewa yang disebut sebagai buah ajaib bagi para dewa.
Sekarang teman-teman sudah mengenal apel sebagai buah yang bukan hanya lezat namun penuh cerita dan kewaspadaan pada racunnya.
Baca Juga: Mengapa Apel Berubah Warna Jadi Kecokelatan Setelah Dikupas? Ini Faktanya
----
Kuis! |
Apa kandungan paling banyak dari buah apel? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR